Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palang Merah Desak Komunitas Internasional Terlibat dengan Taliban

Kompas.com - 23/10/2021, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

DUBAI, KOMPAS.com – Palang Merah mendesak komunitas internasional untuk terlibat dengan penguasa baru Afghanistan, Taliban.

Badan tersebut mengatakan, kelompok-kelompok bantuan tidak akan dapat mencegah krisis kemanusiaan di sana sendirian.

Afghanistan terperosok ke dalam krisis menyusul runtuhnya pemerintah yang didukung Barat pasca-Taliban mengambil alih Kabul pada Agustus.

Baca juga: Afghanistan Bisa Runtuh Lebih Cepat dari Prediksi

Direktur Jenderal Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Robert Mardini mengatakan, Palang Merah dan beberapa organisasi lain meningkatkan upayanya di Afghanistan.

Namun dia mengatakan kepada Reuters bahwa dukungan dari komunitas internasional, sangat penting untuk menyediakan kebutuhan dasar.

Mardini menambahkan, organisasi-organisasi internasional hanya dapat memberikan solusi dalam jangka pendek sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (22/10/2021).

Pada Kamis (21/10/2021), PBB telah menyiapkan dana untuk memberikan bantuan langsung tunai ke Afghanistan.

Baca juga: Rencana Badan PBB Kembalikan Mata Pencaharian Warga Afghanistan

Namun, menurut Mardini, bantuan tersebut hanya akan menyelesaikan masalah di Afghanistan selama tiga bulan.

“Afghanistan adalah krisis gabungan yang semakin memburuk dari hari ke hari,” tutur Mardini.

Negara tersebut telah dilanda konflik selama puluhan tahun yang diperparah oleh efek perubahan iklim dan pandemi Covid-19.

Mardini berujar, 30 persen dari 39 juta penduduk Afghanistan menghadapi kekurangan gizi parah.

Baca juga: Ledakan Terjadi di Afghanistan, Kabul Mati Listrik

Selain itu,18 juta orang di Afghanistan membutuhkan bantuan atau perlindungan kemanusiaan.

Ketika berkuasa sejak 1996 hingga 2001, Taliban mengusir banyak kelompok bantuan asing dari Afghanistan.

Tetapi, kini mereka menyambut baik donor asing dan akan melindungi hak-hak para pekerja bantuan.

“Tidak ada organisasi kemanusiaan yang dapat mengkompensasi atau menggantikan perekonomian suatu negara,” kata Mardini.

Baca juga: Ramai Kabar Pemain Voli Afghanistan Dipenggal Taliban, Ini Fakta Sebenarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com