Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/10/2021, 14:23 WIB

KABUL, KOMPAS.com - Sebuah ledakan merusak jaringan listrik dan memutus aliran listrik ke Kabul, ibu kota Afghanistan, pada Kamis (21/10/2021).

Penyebab ledakan itu belum diketahui, tetapi jika dikonfirmasi sebagai serangan, itu akan menjadi bukti lebih lanjut bahwa musuh Taliban mengubah strategi untuk melawan mereka.

"Beberapa saat yang lalu, sebuah ledakan meledakkan tiang listrik di daerah Qala Murad Beg di provinsi Kabul, memutus saluran listrik impor 220 kV," kata perusahaan listrik Breshna dalam pesan kepada pelanggan.

"Akibatnya, transmisi listrik terputus di Kabul dan beberapa provinsi lainnya," lanjutnya dikutip dari AFP.

Baca juga: Seorang Pemain Voli Wanita Afghanistan Tewas Dipenggal Taliban

Saat listrik padam sekitar pukul 18.00 waktu setempat, lampu meredup dan menjadi gelap di Kabul yang dihuni lebih dari 4,5 juta orang. Generator pribadi pun dinyalakan di tempat-tempat bisnis dan rumah orang-orang kaya.

Afghanistan sebagian besar bergantung pada tenaga listrik yang diimpor dari negara tetangganya, Uzbekistan dan Tajikistan, membuat jalur listrik lintas negara menjadi target utama bagi pemberontak.

Selama perjuangan 20 tahun Taliban sendiri melawan bekas pemerintah yang didukung AS, pemberontak kerap menyerang infrastruktur listrik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, setelah merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus, gerakan itu pada gilirannya menghadapi serangan bom mematikan dari sesama kelompok garis keras ISIS.

Dalam pesannya, Breshna mengatakan, telah mengirim insinyur ke daerah itu, tepat di utara ibu kota, "dan ketika situasi memungkinkan, mereka akan mulai memperbaiki sambungan".

Baca juga: Keluarga Pemain Voli yang Diisukan Tewas Dipenggal Taliban Buka Suara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+