Hasina dan para pengikutnya menuduh BNP tidak jujur selama pemilihan. Liga Awami, bersama dengan partai-partai oposisi lainnya pun memboikot parlemen.
Tindakan non-partisipasi yang menantang ini memicu demonstrasi kekerasan dan menjerumuskan negara ke dalam kekacauan politik.
Meskipun pemerintah BNP membantah semua tuduhan kecurangan suara, Khaleda menyerah pada tuntutan dan dia menyerahkan jabatannya kepada pemerintah sementara nonpartai yang akan mengawasi pemilihan baru.
Hasina lantas terpilih sebagai perdana menteri pada Juni 1996 hingga 2001, di tengah kemelut politik.
Baca juga: Pasca-kebakaran Maut Pabrik Makanan, Bangladesh Evaluasi Keselamatan Tempat Kerja
Setelah Khaleda kembali berkuasa pada 2001, Hasina melanjutkan pekerjaannya dengan Liga Awami dalam suasana politik yang masih sangat tidak stabil.
Saat Khaleda ditahan karena tuduhan korupsi,
Hasina dilantik kembali sebagai perdana menteri pada Januari 2009.