Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Klaim Dalangi Bom Bunuh Diri di Masjid Syiah Afghanistan

Kompas.com - 16/10/2021, 11:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber TRT World

KABUL, KOMPAS.com – ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di sebuah masjid Syiah di Afghanistan selatan.

Serangan tersebut terjadi saat masjid yang terletak di Kandahar tersebut dipenuhi jemaah yang melaksanakan shalat Jumat.

Serangan bom bunuh diri itu menewaskan sedikitnya 47 orang dan melukai 70 orang sebagaimana dilansir TRT World, Sabtu (16/10/2021).

Baca juga: Kerabat 10 Korban Tewas akibat AS Salah Tembak Mengira ISIS-K, Ditawari Kompensasi

Salah satu saksi mata, Murtaza, mengatakan bahwa dia berada di dalam masjid ketika serangan terjadi.

Dia melaporkan adanya empat ledakan yakni dua ledakan di luar dan dua ledakan di dalam masjid.

Murtaza menambahkan, jumlah jemaah shalat Jumat di masjid tersebut biasanya diikuti oleh ratusan jemaah.

Baca juga: Putin: 2.000 Anggota ISIS Berkumpul di Afghanistan Utara, Akan Menyamar Jadi Pengungsi

Serangan tersebut merupakan bom bunuh diri paling mematikan sejak pasukan asing yang dipimpin AS meninggalkan negara itu pada akhir Agustus.

Bom bunuh diri itu terjadi berselang sepekan setelah serangan bom bunuh diri yang juga menargetkan masjid Syiah di Afghanistan utara.

Serangkaian serangan itu menimbulkan kekhawatiran bahwa ISIS, yang merupakan musuh Taliban dan Barat, memperluas pijakannya di Afghanistan.

Baca juga: Irak Klaim Tangkap Sami Jasim Al-Jaburi, Kepala Keuangan ISIS


Serangan mengerikan

Saksi lain dalam serangan bom terbaru mengaku melihat dua pengebom.

Dia mengatakan, salah satunya meledakkan bahan peledak di luar gerbang dan satunya sudah berada di antara jemaah di dalam masjid.

Dia menambahkan, personel keamanan masjid menembak tersangka lainnya di luar masjid.

ISIS telah mengkelaim sejumlah ledakan bom mematikan di seluruh Afghanistan sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus.

Baca juga: Irak Tangkap Salah Satu Pemimpin Tertinggi ISIS

ISIS juga menargetkan para milisi Taliban dalam serangan yang lebih kecil.

Serangan-serangan di utara, timur, dan ibu kota Afghanistan telah menimbulkan keraguan pada kemampuan Taliban untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS.

Sementara itu, Taliban berjanji untuk memulihkan perdamaian dan keamanan setelah perang yang berkecamuk di Afghanistan yang berlangsung puluhan tahun.

Taliban juga berjanji kepada AS bahwa mereka tidak akan membiarkan Afghanistan digunakan sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan ekstremis ke negara lain.

Taliban juga berjanji untuk melindungi kelompok minoritas Syiah di Afghanistan.

Baca juga: Anggota ISIS-K Pelaku Bom Bunuh Diri Bandara Kabul Ternyata Dibebaskan Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com