Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Menteri India Keseret Insiden Kematian Para Petani di Lakhimpur Kheri

Kompas.com - 09/10/2021, 09:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - Anak menteri federal India dipanggil polisi untuk diinterogasi terkait keterlibatannya dalam serangan tabrakan mobil yang menewaskan para petani.

Ashish Mishra dipanggil polisi dalam 6 hari setelah dia dituduh melakukan serangan tabrakan yang menewaskan para petani, seperti yang dilansir dari BBC pada Jumat (8/10/2021).

Mishra diduga membawa mobil ayahnya, menteri dalam negeri junior India Ajay Mishra, dan menabrak para petani yang memprotes di negara bagian Uttar Pradesh pada Minggu (3/10/2021), menewaskan 4 pria.

Para petani menuduh anak menteri tersebut berada di balik serangan tabrakan mematikan, tetapi Mishra membantah tuduhan itu.

Baca juga: Aksi Protes Petani India: 9 Orang Tewas Buntut Kendaraan Menteri yang Menabrak Demonstran

Massa yang marah kemudian memukuli hingga tewas 3 pria di dalam mobil menteri itu, termasuk pengemudinya. Sementara, seorang jurnalis juga jadi korban dalam kericuhan unjuk rasa tersebut.

Polisi menangkap dua pria yang terlibat dalam pemukulan penumpang mobil menteri tersebut pada Kamis (7/10/2021), beberapa jam setelah Mahkamah Agung meminta laporan penyelidikan.

Pejabat negara bagian lalu menunjuk seorang pensiunan hakim untuk mengepalai komisi yang akan menyelidiki serangan pemukulan itu.

Namun pada Jumat (8/10/2021), pengadilan tinggi mengatakan bahwa mereka "tidak puas dengan langkah-langkah yang diambil (oleh pemerintah negara bagian)".

Kemudian bertanya kepada polisi, mengapa anak menteri tidak ditangkap ketika dia dituduh melakukan kejahatan serius seperti pembunuhan.

Ketua Hakim NV Ramana mengatakan pengadilan juga tidak menyetujui tim investigasi khusus yang dibentuk pemerintah negara bagian karena "orang-orang di komisi, mereka semua adalah pejabat lokal".

Komentar Ramana muncul selama sidang di pengadilan, setelah dua pengacara dari Uttar Pradesh menulis surat kepada hakim agung, mencari penyelidikan federal atas insiden pemukulan tersebut.

Baca juga: Lakukan Trik Menelan Ular, Petani Ini Tewas akibat Lidahnya Digigit

Apa kata menteri dan anak menteri India?

Pada Minggu (3/10/2021) di distrik Lakhimpur Kheri, Uttar Pradesh, India, unjuk rasa para petani berlangsung menandai 10 bulan reformasi pertanian disahkan oleh pemerintah Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa.

Unjuk rasa untuk melawan Perdana Menteri Narendra Modi dan pemerintah BJP-nya itu berlangsung ricuh. Pihak massa petani dan BJP saling serang hingga beberapa orang tewas.

Namun, terdapat kontroversi terkait kronologi kejadian dan pelakunya.

Terdapat laporan ada 2 pekerja BJP yang dipukuli sampai mati oleh para petani pada Minggu itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com