Awal tahun ini, para ilmuwan di Jenner Institute of Oxford University mengatakan, vaksin yang mereka kembangkan menunjukkan hasil yang akan membuatnya menjadi vaksin pertama yang memenuhi tujuan WHO dengan kemanjuran 75 persen.
Selama 12 bulan, vaksin menunjukkan kemanjuran hingga 77 persen dalam uji coba terhadap 450 anak di Burkina Faso. Uji coba yang lebih besar sekarang dimulai, melibatkan 4.800 anak di empat negara.
Thomas Breuer, kepala petugas kesehatan global GSK, mengatakan, “GSK bangga bahwa RTS,S, vaksin malaria inovatif kami, yang dikembangkan selama beberapa dekade oleh tim dan mitra kami, sekarang dapat tersedia untuk anak-anak di seluruh Afrika sub-Sahara."
Keputusan penting yang telah lama ditunggu-tunggu ini, kata dia, dapat menghidupkan kembali perang melawan malaria di wilayah tersebut pada saat kemajuan dalam pengendalian malaria terhenti.
“Bukti nyata dan data uji klinis menunjukkan bahwa vaksin malaria RTS,S, bersama dengan tindakan pencegahan malaria lainnya, berpotensi menyelamatkan ratusan ribu nyawa,” ujar Breuer.
GSK mengatakan, pihaknya berkomitmen memasok hingga 15 juta dosis per tahun dengan tidak lebih dari 5 persen di atas biaya produksi. Pihaknya sekarang akan bekerja dengan mitra, penyandang dana, dan pemerintah untuk mendukung pasokan tambahan vaksin.
Baca juga: Diancam Trump, India Perlunak Larangan Ekspor Obat Malaria untuk Obati Covid-19
Profesor Sir Brian Greenwood dari LSHTM mengatakan, “Vaksin RTS,S tidak memberikan perlindungan lengkap, tetapi keputusan ini merupakan bukti dorongan dan visi komunitas kesehatan global untuk menemukan jalan ke depan.”
Sebagai bagian dari pendekatan yang disesuaikan, langkah ini memiliki potensi besar untuk mengurangi kematian dan penyakit di daerah dengan beban tinggi. Terutama bila dikombinasikan dengan intervensi lain, seperti kemoprevensi malaria musiman dan kelambu, dan menjadi dorongan besar bagi upaya pengendalian malaria.
Gareth Jenkins, direktur advokasi di badan amal Malaria No More, mengatakan, pengumuman itu adalah "momen yang benar-benar bersejarah" dan "langkah penting lainnya dalam membangun gudang senjata melawan malaria”.
Memperhatikan peran yang dimainkan oleh GSK dalam pengembangan vaksin malaria RTS,S, ia meminta Pemerintah Inggris untuk terus berinvestasi dalam penelitian mutakhir yang “akhirnya dapat mewujudkan dunia nol-malaria”.
Membasmi penyakit malaria dia sadari kompleks. Penyakit yang dapat dicegah dan diobati ini telah menyebabkan ratusan juta infeksi setiap tahun, mempertaruhkan nyawa dan mata pencarian, menjebak orang dalam kemiskinan di beberapa negara termiskin di Afrika, dan menciptakan 'titik buta penyakit' yang mengancam keamanan kesehatan kita sendiri di rumah.
“Jika kita menyelamatkan nyawa dari malaria hari ini, kita juga dapat melindungi diri kita dari penyakit di masa depan,” katanya.
Baca juga: Trump Akan Minum Obat Anti-Malaria, Walau Belum Terbukti Ampuh Obati Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.