Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Najib Razak Makin Aktif, Akankah "Comeback" ke Politik Malaysia?

Kompas.com - 26/09/2021, 19:39 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Najib Razak saat ini bebas dengan jaminan, dan telah mengajukan banding terhadap vonis yang menurutnya bermotif politik.

Jika banding gagal dan grasi ditolak oleh Raja Malaysia, Najib Razak akan kehilangan kursinya di parlemen dan dilarang mencalonkan diri dalam pemilu berikutnya. Ini akan menyudahi hampir lima dekade karier politiknya.

Baca juga: Punya Utang Triliunan ke Negara, Karier Politik Mantan PM Malaysia Najib Razak Terancam Tamat

Bukan hanya kasus hukum, Najib Razak sekarang juga menghadapi kebangkrutan, karena diduga gagal membayar pajak lebih dari 400 juta dollar AS (Rp 5,7 triliun).

Namun, Najib Razak tidak terlalu cemas. Suami Rosmah Mansor itu mengatakan kepada Reuters, apakah dia akan didiskualifikasi atau tidak tergantung kepada interpretasi hukum.

“Yang pasti politisi yang ingin memainkan peranan harus memiliki kursi di parlemen,” tuturnya.

Kembalinya UMNO sebagai partai penguasa Malaysia memunculkan kekhawatiran, bahwa Najib Razak akan menerima hukuman yang lebih ringan atau bahkan kasus hukumnya dihentikan.

Najib Razak menyatakan, saat ini fokusnya adalah membersihkan namanya.

Sumber internal UMNO melanjutkan, ada kesepakatan tidak tertulis antara Najib Razak dan Ismail Sabri Yaakob tentang Ismail yang akan menangani negara sebagai PM, sedangkan Najib jika kembali menjadi Presiden UMNO akan fokus mengurus partai

Walau diterpa guncangan skandal, Najib Razak tetap sosok yang populer di kalangan akar rumput suku Melayu terutama di daerah pedesaan. Ke mana pun dia berkunjung, Najib sering dipanggil “Bossku”.

Pengaruh politiknya di internal UMNO juga tetap kuat dan tidak tergoyahkan, terbukti dari keberhasilan faksi pimpinannya menggulingkan mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin.

Comeback politik bukan sesuatu yang lumrah di kancah perpolitikan Malaysia.

Satu-satunya mantan PM yang berhasil kembali ke Seri Perdana adalah Mahathir Mohamad, yang tidak lain tidak bukan adalah mantan mentor politik Najib Razak, yang mengalahkannya secara mengejutkan pada pemilu Mei 2018.

Baca juga: Ketika Mahathir Beli Ikan Cupang untuk Bantu Usaha Lokal Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com