Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Black Hole Bermassa 100 Miliar Matahari, Hal Terberat di Semesta?

Kompas.com - 26/09/2021, 17:11 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Space

 

KOMPAS.com - Black hole atau lubang hitam selalu dilapisi misteri. Layaknya labirin, black hole punya sisi misterius yang susah terpecahkan.

Para ilmuwan mengatakan bahwa black hole bisa mencapai ukuran yang sangat besar, dengan massa 100 miliar matahari atau lebih.

Seperti sempat diulas Kompas.com, penemuan black hole raksasa bisa menjelaskan sifat dari sebagian besar materi gelap misterius.

Materi ini, secara mengejutkan, menyusun empat per lima materi di alam semesta.

Baca juga: Katie Bouman, Programmer Wanita di Balik Foto Black Hole

Adapun black hole terbesar yang diketahui hingga saat ini adalah TON 168 dengan massa 66 miliar matahari.

TON 168 memiliki massa yang luar biasa besar sehingga para ilmuwan berpikir lebih lanjut.

Apakah ada black hole yang lebih besar? Apakah ada batas untuk ukuran black hole?

Dilansir Space, dalam sebuah studi baru, peneliti menjuluki black hole yang memiliki massa 100 miliar matahari dengan sebutan SLAB.

Meski hingga saat ini belum ada catatan yang membuktikan bahwa black hole raksasa tersebut nyata, para ilmuwan yakin bahwa black hole supermasif dengan ukuran hampir sebesar itu memang ada.

Baca juga: Bagaimana Black Hole Sejauh 500 Triliun Km dari Bumi Bisa Difoto?

“Mengejutkan bahwa hanya sedikit perhatian yang diberikan pada kemungkinan keberadaan black hole yang sangat masif karena pada prinsipnya mereka bisa nyata,” ujar Florian Kuhnel, ahli kosmologi teoritis di Universitas Ludwig Maximilian, Munich.

Asumsi konvensional mengatakan, black hole supermasif di jantung galaksi terbentuk saat black hole yang lebih kecil bergabung dan menelan materi di sekitarnya.

Namun, penelitian sebelumnya menemukan bahwa anggapan ini kesulitan menjelaskan bagaimana black hole bisa berukuran super masif, ketika alam semesta baru berusia beberapa miliar tahun.

Ada spekulasi yang mengatakan, dalam satu detik setelah Big Bang, fluktuasi acak kepadatan di alam semesta baru lahir, yang panas dan berkembang pesat, mungkin telah memusatkan kantong materi yang cukup untuk runtuh ke dalam black hole.

Black hole primordial ini bisa menjadi benih untuk black hole yang lebih besar dan terbentuk di kemudian hari.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Black Hole Sun - Soundgarden

Jika black hole primordial memang ada, mereka mungkin membantu menjelaskan apa itu materi gelap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com