Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Black Hole Bermassa 100 Miliar Matahari, Hal Terberat di Semesta?

KOMPAS.com - Black hole atau lubang hitam selalu dilapisi misteri. Layaknya labirin, black hole punya sisi misterius yang susah terpecahkan.

Para ilmuwan mengatakan bahwa black hole bisa mencapai ukuran yang sangat besar, dengan massa 100 miliar matahari atau lebih.

Seperti sempat diulas Kompas.com, penemuan black hole raksasa bisa menjelaskan sifat dari sebagian besar materi gelap misterius.

Materi ini, secara mengejutkan, menyusun empat per lima materi di alam semesta.

Adapun black hole terbesar yang diketahui hingga saat ini adalah TON 168 dengan massa 66 miliar matahari.

TON 168 memiliki massa yang luar biasa besar sehingga para ilmuwan berpikir lebih lanjut.

Apakah ada black hole yang lebih besar? Apakah ada batas untuk ukuran black hole?

Dilansir Space, dalam sebuah studi baru, peneliti menjuluki black hole yang memiliki massa 100 miliar matahari dengan sebutan SLAB.

Meski hingga saat ini belum ada catatan yang membuktikan bahwa black hole raksasa tersebut nyata, para ilmuwan yakin bahwa black hole supermasif dengan ukuran hampir sebesar itu memang ada.

“Mengejutkan bahwa hanya sedikit perhatian yang diberikan pada kemungkinan keberadaan black hole yang sangat masif karena pada prinsipnya mereka bisa nyata,” ujar Florian Kuhnel, ahli kosmologi teoritis di Universitas Ludwig Maximilian, Munich.

Asumsi konvensional mengatakan, black hole supermasif di jantung galaksi terbentuk saat black hole yang lebih kecil bergabung dan menelan materi di sekitarnya.

Namun, penelitian sebelumnya menemukan bahwa anggapan ini kesulitan menjelaskan bagaimana black hole bisa berukuran super masif, ketika alam semesta baru berusia beberapa miliar tahun.

Ada spekulasi yang mengatakan, dalam satu detik setelah Big Bang, fluktuasi acak kepadatan di alam semesta baru lahir, yang panas dan berkembang pesat, mungkin telah memusatkan kantong materi yang cukup untuk runtuh ke dalam black hole.

Black hole primordial ini bisa menjadi benih untuk black hole yang lebih besar dan terbentuk di kemudian hari.

Jika black hole primordial memang ada, mereka mungkin membantu menjelaskan apa itu materi gelap.

Meski materi gelap dianggap mengisi sebagian besar materi di alam semesta, para ilmuwan belum tahu terbuat dari apa benda ini.

Para peneliti masih belum melihatnya dan hanya dapat mempelajarinya melalui efek gravitasinya pada materi normal.

Sifat materi gelap pun saat ini merupakan salah satu misteri alam semesta paling besar dalam sains.

Lantas, bagaimana cara menemukan black hole yang sangat besar? Salah satu caranya adalah melalui lensa gravitasi.

Menurut teori relativitas umum Albert Einstein, semakin besar massa benda, maka semakin ia membelokkan ruang dan waktu di sekelilingnya

Ini membuat tarikan gravitasi benda semakin kuat.

Gravitasi juga bisa membelokkan cahaya sehingga objek yang tampak melalui medan gravitasi yang kuat, seperti yang dihasilkan black hole, akan diberi lensa.

Para peneliti mengatakan, mereka tengah fokus untuk menemukan efek pelensaan gravitasi dari benda-benda yang lebih kecil.

Namun, menurutnya, analisis semacam ini juga dapat mendeteksi black hole yang sangat besar--sebuah hal dengan massa paling ultra di alam semesta.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/26/171144370/black-hole-bermassa-100-miliar-matahari-hal-terberat-di-semesta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke