Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palestina Ultimatum Israel untuk Keluar dari Wilayah Pendudukan dalam Waktu Satu Tahun

Kompas.com - 25/09/2021, 16:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Pemimpin Palestina Mahmud Abbas memberi Israel satu tahun untuk menarik diri dari wilayah pendudukan pada Jumat (24/9/2021), atau pemerintahnya tidak akan lagi mengakui negara Yahudi berdasarkan perbatasan pra-1967.

Dalam pidato virtual di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Abbas meminta Sekretaris Jenderal Antonio Guterres untuk "mengadakan konferensi perdamaian internasional."

Baca juga: Joe Biden Dukung Palestina Merdeka dalam Sidang Umum PBB

Namun seiring dengan permintaan itu dia juga mengeluarkan ultimatum.

"Kita menyatakan bahwa Israel, kekuatan pendudukan, memiliki waktu satu tahun untuk menarik diri dari wilayah Palestina yang didudukinya pada 1967, termasuk Yerusalem Timur," katanya.

Abbas menambahkan bahwa Palestina siap "bekerja sepanjang tahun", untuk menyelesaikan status akhir negara Israel dan Palestina "sesuai dengan resolusi PBB."

Tetapi "jika ini tidak tercapai, mengapa (Palestina) mempertahankan pengakuan Israel berdasarkan perbatasan 1967?" ujarnya melansir AFP.

Abbas menambahkan, Palestina juga akan pergi ke Mahkamah Internasional untuk menyelesaikan "masalah legalitas pendudukan tanah negara Palestina."

Baca juga: 6 Milisi Palestina yang Kabur dari Penjara Israel Gali Terowongan sejak Desember 2020

Proses perdamaian untuk mencapai solusi dua negara di Timur Tengah telah menemui jalan buntu selama bertahun-tahun.

Israel segera menepis tuntutan pemimpin Palestina itu.

Duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan menyebut Pemimpin Palestina Abbas "membuktikan sekali lagi bahwa dia tidak lagi relevan.”

"Mereka yang benar-benar mendukung perdamaian dan negosiasi tidak mengancam ultimatum delusi dari platform PBB seperti yang dia (Abbas) lakukan dalam pidatonya," kritiknya.

Baca juga: Israel Tangkap 4 Milisi Palestina yang Kabur dari Penjara Berkeamanan Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Global
Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com