Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasaran, Bocah ini Masukkan Kabel USB ke Alat Kelamin, Jadi Tersangkut

Kompas.com - 18/09/2021, 00:24 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Seorang remaja laki-laki 15 tahun memasukkan kabel USB yang diikat ke alat kelaminnya, membuat dia harus menjalani operasi karena kabel itu tersangkut.

Remaja dari London yang tak disebutkan identitasnya, mengatakan kepada dokter bahwa ia memasukkan kabel USB itu karena penasaran untuk "mengukur panjang penisnya".

Namun, eksperimennya berujung celaka. Kabel USB yang sudah diikat macet di alat kelaminnya, tidak bisa dikeluarkan dengan dua ujung kabel itu menjuntai, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Kisah Lorena Bobbitt, Potong Alat Kelamin Suaminya dan Dilempar dari Mobil karena Alami KDRT

Remaja laki-laki itu melakukan beberapa upaya untuk mengeluarkannya sendiri, tetapi itu mengakibatkan dia kencing berdarah.

Keluarganya yeng mengetahui itu segera membawanya ke unit Kecelakaan dan Gawat Darurat (A&E) rumah sakit.

Staf rumah sakit juga gagal menarik kabel menggunakan alat khusus karena posisi simpul kabel USB tersebut, kata dokter dalam jurnal Urology Case Reports.

Remaja itu segera dipindahkan ke University College Hospital London untuk perawatan lebih lanjut.

Dia meminta untuk diperiksa tanpa kehadiran ibunya, dan mengaku kepada staf bahwa dia memasukkan kabel untuk mengukur alat kelaminnya karena rasa penasaran terhadap aktivitas seksual.

Baca juga: Kematian Tragis karena Seks: Alat Kelamin Diolesi Lem hingga Orgasme Berlebihan

Setelah dilakukan pemeriksaan sinar-X, terungkap ukuran dan posisi tepat dari simpul kabel USB di dalam alat kelamin remaja itu, segera ia dikirim ke ruang operasi.

Dalam upaya untuk melepaskan kabel di alat kelamin remaja 15 tahun itu, ahli bedah memotong memanjang ke otot bulbospongiosus, area antara alat kelamin dan anus.

Petugas medis berhasil mengeluarkan simpul melalui sayatan, dan kemudian memotongnya dari sisa kabel yang menjuntai di luar alat kelaminnya.

Setelah simpul itu dikeluarkan, sisa dua potong kabel yang menjuntai itu ditarik keluar dari lubang penisnya.

Menurut laporan medis, tidak ada komplikasi dalam pemulihan kesehatan remaja laki-laki itu. Dia keluar dari rumah sakit esok harinya.

Pengecekan lanjutan 2 pekan setelah operasi menunjukkan tidak ada kerusakan pada alat kelaminnya, tetapi dokter mencatat bahwa remaja laki-laki itu akan membutuhkan pemantauan berkelanjutan di masa depan.

Baca juga: Alat Kelamin Dijahit karena Dituduh Selingkuh, Wanita Ini Minta Polisi Tak Tahan Suaminya

Para dokter mengatakan kasus serupa telah menunjukkan berbagai macam benda telah dimasukkan ke dalam lubang alat kelamin para pria dengan cara yang sama.

Clio Kennedy dan rekan-rekan petugas medis yang merawat remaja 15 tahun itu menyebutkan selain kabel USB, benda-benda yang pernah dimasukkan ke lubang penis dalam kasus serupa, contohnya jarum, peniti, kawat besi, dan kulit pistachio.

Para dokter mencatat bahwa alasan paling umum dari pasien untuk memasukkan benda ke alat kelaminnya adalah karena rasa ingin tahu seksual, praktik seksual setelah mabuk, dan sebagai akibat dari gangguan mental.

Para dokter menerangkan bahwa memasukkan benda ke dalam lubang penis untuk kenikmatan seksual akan membawa sejumlah risiko nyata.

Jika sebuah benda tersangkut di dalam alat kelamin, dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti sensasi terbakar setelah buang air kecil, urin berdarah, ketidakmampuan untuk buang air kecil, dan ereksi yang menyakitkan.

Baca juga: Saat Tidur, Alat Kelamin Pria Ini Dipasangi Mur oleh Istri yang Cemburu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com