Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Baru Covid-19 China, Tiga Kota Kembali Lakukan Uji Massal dan Penguncian

Kompas.com - 16/09/2021, 16:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - Lonjakan terbaru kasus Covid-19 China mendorong penguncian dan pengujian massal di setidaknya tiga kota di sepanjang pantai timur negara itu pada Rabu (15/9/2021).

Di provinsi Fujian, pembatasan perjalanan dilakukan di kota Putian, dengan selusin stasiun tol di sekitar kota sudah ditutup.

Di beberapa wilayah yang tetap buka, pemeriksaan kini disiapkan untuk membantu mengekang penyebaran varian Delta.

Baca juga: Pembelot China Peringatkan AS Soal Virus Baru yang Disembunyikan Beijing, tapi Diabaikan

Newsweek mewartakan pada Rabu (15/9/2021), Komisi Kesehatan Nasional mengatakan tambahan 50 kasus Covid-19 China didiagnosis di berbagai bagian provinsi Fujian, dengan sebagian besar di daerah Putian.

Kota-kota lain di dekatnya, Xiamen dan Quanzhou, juga telah membatasi perjalanan untuk membatasi kasus karena varian Delta menyebar ke seluruh wilayah.

Sejak awal pandemi, pertama kali terdeteksi pada akhir 2019 di pusat kota Wuhan, China telah memberlakukan pengujian ketat, penguncian, karantina, dan persyaratan pemakaian masker.

Fujian mencatat setidaknya 152 kasus baru dalam beberapa hari terakhir. Lonjakan itu mendorong diberlakukannya perintah tinggal di rumah dan penutupan tempat hiburan, makan dan kebugaran.

Kegiatan kelompok termasuk untuk liburan Festival Pertengahan Musim Gugur yang akan datang juga dibatalkan.

Layanan bus jarak jauh ke bagian lain provinsi telah dihentikan.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Sebuah SD Diduga Picu China Alami Lagi Kenaikan Kasus Covid-19 | Eksekusi Mati Brutal dengan Madu dan Susu

China sebagian besar telah menghentikan penyebaran Covid-19, tetapi wabah baru masih terus terjadi di berbagai bagian negara.

Wabah varian Delta pada Juli dan Agustus menyebar ke beberapa provinsi, meningkatkan kekhawatiran tentang varian baru dan lebih menular.

Komisi Kesehatan Nasional China mengaku telah memberikan lebih dari 2 miliar dosis vaksin. Namun kemanjuran serum yang dikembangkan di dalam negeri telah dipertanyakan, terutama dalam menangani varian Delta.

Sementara penguncian dan tindakan tegas lainnya berdampak pada ekonomi dan kehidupan sehari-hari, sebagian besar negara telah mengatasi dampak wabah awal.

Namun, pihak berwenang tidak mau mengambil risiko.

Baca juga: China Kembali Laporkan Infeksi Covid-19, Lockdown Satu Kota dengan 2,9 Juta Penduduk

Penemuan kasus yang dicurigai di distrik Chaoyang timur Beijing mendorong para pejabat Rabu (15/9/2921) melarang penduduk dalam komunitas di gedung-gedung bertingkat meninggalkan apartemen mereka, menurut surat kabar Health Times yang diterbitkan oleh Partai Komunis yang berkuasa.

Siswa dan guru juga didorong untuk menghindari bepergian selama Festival Pertengahan Musim Gugur tiga hari yang akan datang mulai Minggu (19/9/2021), bersama dengan liburan Hari Nasional 1 hingga 7 Oktober.

"Bahkan dengan 91 persen siswa dan guru divaksinasi secara nasional, siswa tetap disarankan untuk tidak meninggalkan provinsi asal mereka dan tetap waspada," kata Wang Dengfeng, kepala kantor pencegahan Covid-19 di Kementerian Pendidikan China, seperti dikutip oleh surat kabar resmi China Daily.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com