19 Penambang Batu Bara di China Ditemukan Tewas Setelah Sebulan Terperangkap di Bawah Tanah

BEIJING, KOMPAS.com - Sebanyak 19 penambang batu bara China ditemukan tewas pada Senin (13/9/2021) setelah terperangkap di bawah tanah saat tambang batu bara longsor pada Agustus lalu.

Ada 21 orang sedang bekerja di tambang batu bara Chaidaer di provinsi Qinghai yang terpencil di barat laut China, ketika atap tambang tiba-tiba longsor pada 14 Agustus, kata pejabat setempat pada bulan lalu.

Satu orang berhasil selamat, dan satu orang ditemukan tewas beberapa hari setelah kejadian.

Baca juga: 21 Pekerja Terjebak di Tambang Banjir di Xinjiang China

Namun tim penyelamat gagal menemukan sisanya, hingga pada Senin korban lainnya baru berhasil ditemukan.

"Pada Senin pagi, pekerjaan penyelamatan pada dasarnya selesai. Sebanyak 19 orang yang terperangkap telah ditemukan semua, tidak ada tanda-tanda vital," laporan penyiar CCTV, mengutip pernyataan tim penyelamat.

Melansir AFP pada Senin (13/9/2021), lebih dari 1.000 orang berpartisipasi dalam upaya pemulihan yang berlangsung hampir 30 hari, kata CCTV.

Mereka telah bekerja keras dalam kondisi yang sangat melelahkan di ketinggian lebih dari 3.800 meter.

Baca juga: 22 Pekerja Terjebak di Bawah Tanah Setelah Tambang Emas China Meledak

Tambang batu bara tersebut berada di dataran tinggi Qinghai-Tibet yang luas dan tinggi, yang sering dijuluki "Atap Dunia". Daerah itu berpenduduk jarang karena iklim yang keras.

Kecelakaan pertambangan sering terjadi di China, di mana industri tambang memiliki catatan keselamatan yang buruk, dan peraturan sering kali dilanggar.

Pada Januari, tambang di provinsi Shandong, China timur longsor. Setidaknya 11 dari kelompok 22 penambang berhasil diselamatkan secara dramatis, setelah mereka menghabiskan 2 pekan terperangkap ratusan meter di bawah tanah.

Ledakan tambang emas di provinsi yang sama telah menewaskan 10 orang pada Februari.

Baca juga: Gas Karbon Monoksida Bocor di Tambang Batu Bara China, 18 Orang Tewas