Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Berterima Kasih kepada Negara-negara yang Berjanji Kirim Bantuan ke Afghanistan

Kompas.com - 15/09/2021, 10:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Pemerintahan Sementara Taliban pada Selasa (14/9/2021) berterima kasih kepada dunia karena telah berjanji untuk memberikan ratusan juta dollar bantuan ke Afghanistan.

Di sebuah konferensi Jenewa pada Senin (13/9/2021), sejumlah negara berjanji memberikan bantuan ke Afghanistan total 1,2 miliar dollar AS (Rp 17,1 triliun).

Kondisi Afghanistan memang sudah bergantung pada bantuan asing di tengah krisis ekonomi, yang membuat otoritas baru negara sampai tidak bisa memberi gaji, dan harga makanan yang melonjak.

Baca juga: 20 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Taliban ke Lembah Panjshir

Saat ini, Afghanistan berada di bawah Pemerintahan Sementara Taliban yang mengambil alih negara pada 15 Agustus dalam serangan kilat yang mengejutkan pasukan AS yang ditarik mundur.

Amir Khan Muttaqi, penjabat Menteri Luar Negeri Afghanistan dalam rezim Pemerintahan Sementara Taliban, mengatakan pada konferensi pers pada Selasa (14/9/2021) bahwa Taliban akan membelanjakan uang donor dengan bijak dan menggunakannya untuk mengentaskan kemiskinan.

"Imarah Islam (Taliban) akan mencoba yang terbaik untuk memberikan bantuan ini kepada orang-orang yang membutuhkan dengan cara yang benar-benar transparan," kata Muttaqi, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (14/9/2021).

Dia juga meminta Washington untuk menunjukkan penghargaan kepada Taliban yang mengizinkan AS menyelesaikan penarikan pasukan dan evakuasi lebih dari 120.000 orang pada bulan lalu.

Baca juga: Tokoh Senior Taliban Mau Semua Institusi Terpisah, Tidak Ingin Perempuan dan Pria Satu Atap

"Amerika adalah negara besar, mereka harus memiliki hati yang besar," katanya.

Muttaqi mengatakan Afghanistan, yang juga menghadapi kekeringan, telah menerima bantuan darurat dari negara-negara, seperti Pakistan, Qatar, dan Uzbekistan, tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Dia mengatakan telah mengadakan diskusi dengan duta besar China tentang vaksin virus corona, dan tujuan kemanusiaan lainnya.

Ia menyebutkan Beijing menjanjikan 15 juta dollar AS (Rp 213,8 miliar) yang akan tersedia "segera".

Sejak Taliban mengambil alihan Afghanistan, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) telah menghentikan akses Afghanistan terhadap pendanaan.

Amerika Serikat juga telah membekukan uang tunai yang disimpan dalam cadangannya untuk Kabul.

Baca juga: Taliban, Kepungan Demokrasi Kapitalisme dan Proses Pembentukan Kepribadian

Sementara, Sekjen PBB Antonio Guterres pada Senin (13/9/2021) yakin bantuan ke Afghanistan dapat digunakan sebagai cara untuk menuntut Taliban memperbaiki hak asasi manusia di negaranya.

Pemerintahan Sementara Taliban yang baru saja dibentuk setelah merebut kekuasaan sangat dikhawatirkan mengembalikan kembali kebrutal yang mereka lakukan saat berkuasa dari 1996 hingga 2001. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com