Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumor Perpecahan Taliban Menyeruak, Mullah Baradar Diisukan Tewas dalam Baku Tembak

Kompas.com - 15/09/2021, 10:22 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KABUL, KOMPAS.com – Muncul rumor mengenai perpecahan internal Taliban menyeruak selang sebulan setelah kelompok tersebut menduduki Kabul pada 15 Agustus.

Bahkan, muncul isu yang menyebutkan wakil perdana menteri Afghanistan yang ditunjuk Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, tewas dalam baku tembak dengan saingannya.

Di sisi lain, Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen menyebut bahwa Baradar masih hidup dan menampik kabar bahwa dia terluka atau tewas dalam baku tembak.

Baca juga: 20 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Taliban ke Lembah Panjshir

"Dia mengatakan itu bohong dan sama sekali tidak berdasar," kata Shaheen dalam unggahan di Twitter.

Taliban juga merilis rekaman video yang menunjukkan Baradar ada dalam pertemuan di kota selatan Kandahar.

Pernyataan itu disampaikan Shaheen menyusul rumor yang menyeruak bahwa para pendukung Baradar bentrok dengan pendukung Sirajuddin Haqqani.

Sirajuddin Haqqani pemimpin jaringan Haqqani yang berbasis di dekat perbatasan dengan Pakistan.

Baca juga: Tokoh Senior Taliban Mau Semua Institusi Terpisah, Tidak Ingin Perempuan dan Pria Satu Atap

Kelompok tersebut banyak disalahkan atas beberapa serangan bunuh diri di Afghanistan sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (14/9/2021).

Desas-desus tersebut mengikuti spekulasi tentang kemungkinan persaingan antara komandan militer seperti Haqqani dan pemimpin biro politik Taliban seperti Baradar.

Taliban juga telah berulang kali membantah rumor tentang perpecahan internal.

Melansir Reuters, Baradar tidak terlihat di depan umum selama beberapa hari terakhir.

Baca juga: Taliban, Kepungan Demokrasi Kapitalisme dan Proses Pembentukan Kepribadian

Baradar juga tidak muncul ketika sejumlah menteri Afghanistan yang ditunjuk Taliban bertemu dengan Menteri Luar Negeri Qatar Syekh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani di Kabul pada Minggu (12/9/2021).

Di sisi lain, pemimpin tertinggi Taliban Mullah Haibatullah Akhundzada juga tidak pernah muncul di depan umum sejak kelompok tersebut pada 15 Agustus.

Namun, Akhundzada sempat mengeluarkan pernyataan publik ketika pemerintahan baru Afghanistan dibentuk pekan lalu.

Baca juga: Menteri Luar Negeri AS: Taliban “Pemerintah de facto Afghanistan”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com