Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Berterima Kasih kepada Negara-negara yang Berjanji Kirim Bantuan ke Afghanistan

Kompas.com - 15/09/2021, 10:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

"Tidak mungkin memberikan bantuan kemanusiaan di Afghanistan tanpa melibatkan otoritas de facto," kata Sekjen PBB kepada para menteri yang menghadiri pembicaraan di Jenewa.

"Sangat penting untuk terlibat dengan Taliban pada saat ini," ucapnya.

Taliban telah menjanjikan bentuk Pemerintahan Sementara yang lunak kali ini, tetapi praktiknya bertentangan, seperti terjadinya penembakan untuk membubarkan protes baru-baru ini oleh para wanita yang menyerukan hak atas pendidikan dan pekerjaan.

Kepala HAM PBB Michelle Bachelet mengatakan dia "kecewa dengan kurang dijalankannya inklusivitas dari kabinet sementara Afghanistan, yang tidak mencakup perempuan dan sedikit non-Pashtun".

Baca juga: Menteri Luar Negeri AS: Taliban “Pemerintah de facto Afghanistan”

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya telah memperingatkan bahwa Taliban harus mendapatkan legitimasi dan dukungan, setelah pembicaraan dengan sekutu tentang bagaimana menghadirkan front persatuan.

Kabinet sementara, katanya, akan dinilai "berdasarkan tindakannya".

Sementara itu, warga Afghanistan terpaksa menjual barang-barang rumah tangga mereka untuk mengumpulkan uang guna membayar kebutuhan pokok.

Sehingga, pasar barang bekas yang menjamur di sebagian besar pusat kota ramai dikunjungi.

Ajmal Ahmady, mantan penjabat gubernur bank sentral Afghanistan, men-tweet pada pekan lalu bahwa negaranya tidak lagi memiliki akses ke sekitar 9 miliar dollar AS (Rp 128,3 triliun) dalam bentuk bantuan, pinjaman, dan aset.

Baca juga: Protes Aturan Taliban, Perempuan Afghanistan Pakai Gaun Warna-warni Busana Tradisional Sebenarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com