KABUL, KOMPAS.com - Milisi Taliban memenggal kepala tentara Afghanistan, kemudian membagikan videonya ke ruang obrolan online.
Video berdurasi 30 detik menunjukkan kelompok milisi Taliban berteriak dengan semangat ketika mereka mengarak kepala seorang pria.
Melansir Daily Mail pada Sabtu (11/9/2021), ada 6 pria memegang senapan dan mencengkram 2 pisau yang berlumuran darah.
Baca juga: 150 Lebih Anggota Taliban Kini Tempati Istana Mewah Mantan Wapres Afghanistan yang Ditinggalkan
Rekaman keji itu muncul ketika seorang juru bicara Taliban mengklaim bahwa mereka tidak kejam, perempuan akan memiliki "hak-hak dasar", dan mengklaim rezim pemerintahan barunya untuk "membangun kesejahteraan negara".
Dalam rekaman video itu diyakini bahwa pria yang dihabisis nyawanya itu adalah tentara Afghanistan, karena dilihat dari warga seragam hijau tua, mirip seperti yang diberikan oleh AS kepada para tentara nasional negara itu.
Pria dengan semangat mengacungkan pisaunya sambil berteriak bangga, diikuti dengan teriakan pujian kepada pemimpin tertinggi Taliban Hibatullah Akhundzada.
Video berakhir dengan gerombolan pria itu saling bercakap bahwa "dia harus terlihat ditembak".
Baca juga: Pasukan Anti-Taliban di Lembah Panjshir Belum Menyerah
Rekaman pemenggalan itu muncul hanya beberapa hari setelah milisi Taliban mengeksekusi Rohullah Azizi, saudara laki-laki dari salah satu pemimpin pejuang perlawanan Afghanistan.
Pria itu adalah saudara dari Amrullah Saleh, mantan wakil presiden Afghanistan yang menjadi salah satu pemimpin pasukan oposisi anti-Taliban di lembah Panjshir.
Video pasukan Taliban di lapangan itu kontras dengan pernyataan juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada BBC pada Sabtu (11/9/2021), bahwa mereka telah berubah secara signifikan lebih baik, bukan lagi kelompok yang haus darah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.