Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Kerajaan Inggris Dukung Gerakan Black Lives Matter

Kompas.com - 10/09/2021, 07:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com – Ratu Elizabeth II dari Inggris dan anggota keluarga kerajaan lainnya disebut mendukung gerakan Black Lives Matter (BLM).

Hal tersebut disampaikan perwakilan senior Istana Buckingham, Lord-Lieutenant of London Ken Olisa, kepada Channel 4 News dalam sebuah wawancara.

Melansir Reuters, Kamis (9/9/2021), Olisa merupakan Lord-Lieutenant of London berkulit hitam pertama.

Baca juga: Keluarga Kerajaan Inggris Tak Boleh Konsumsi Makanan Ini

Jabatan tersebut merupakan perwakilan pribadi raja atau ratu Inggris di Greater London.

Dalam wawancaranya tersebut, Olisa mengatakan bahwa dia membahas topik rasialisme dengan para bangsawan Inggris mengenai gelombang protes yang dipicu oleh kematian George Floyd.

George Floyd adalah pria kulit hitam yang terbunuh pada Mei 2020 ketika seorang polisi Minneapolis, AS, berlutut di lehernya.

Kematiannya membangkitkan gerakan protes berskala besar atas banyaknya kematian orang kulit hitam yang tidak adil di tangan penegak hukum.

Baca juga: Kecemasan Kerajaan Inggris Jelang Dirilisnya Buku Pangeran Harry

Gerakan BLM yang memperjuangkan kulit hitam lantas semakin populer saat itu.

Ketika ditanya apakah Istana Buckingham mendukung BLM, Olisa menjawab, “Jawaban mudahnya iya.”

“(Ras) adalah topik pembicaraan yang hangat. Pertanyaannya adalah, apa lagi yang bisa kita lakukan untuk mengikat masyarakat untuk menghilangkan hambatan ini,” ujar Olisa.

Pada Maret keluarga kerajaan mendapat kecaman setelah istri Pangeran Harry, Meghan Markle, menuduh Istana Buckingham rasialis.

Baca juga: Terungkap Kerajaan Inggris Alami Krisis 40 Jam Usai Wawancara Harry dan Meghan dengan Oprah

Dalam sebuah wawancara dengan Oprah Winfrey, Meghan meuding bahwa keluarga kerajaan Inggris sempat mengkhawatirkan seberapa gelap warna kulit anaknya, Archie, saat lahir.

Kekhawatiran itu dikatakan Meghan muncul jelang hari kelahiran Archie pada 6 Mei 2019.

Sebagai tambahan informasi, Meghan adalah keturunan ras campuran. Ibunya berdarah Afrika-Amerika, sedangkan ayahnya warga "Negeri Paman Sam" sejak lahir.

Setelah wawancara tersebut menjadi ramai, Istana Buckingham mengumumkan bahwa Ratu Elizabeth II bakal menyelidiki siapa yang sudah berkomentar mengenai warna kulit anak Meghan.

Sementara itu, Pangeran William kemudian menyatakan bahwa bangsawan Kerajaan Inggris tidaklah rasialis.

Baca juga: Keluarga Kerajaan Inggris Gembira atas Kelahiran Anak Kedua Harry-Meghan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com