Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Aksara Internasional, Dipicu Buta Huruf dan Minimnya Literasi

Kompas.com - 08/09/2021, 17:46 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Hari Aksara Internasional diperingati yang diperingati tiap tanggal 8 September, selalu jadi momentum penting.

Masyarakat global seolah diingatkan tentang pentingnya literasi dalam kehidupan manusia.

Hari Aksara Internasional pertama kali dicetuskan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) 1967.

Baca juga: 12 Negara dengan Tingkat Literasi Terendah di Dunia

Ini jadi langkah konkret UNESCO dalam memajukan agenda literasi.

Tujuannya agar masyarakat lebih melek huruf dan berawasan.

Meski begitu, tantangan aksara masih harus diperjuangkan.

Melansir laman resmi UNESCO, masih ada 773 juta orang muda dan dewasa yang tidak memiliki keterampilan keaksaraan dasar.

Literasi harus semakin ditingkatkan, agar semangat awal yang jadi momentum diperingatinya Hari Aksara Internasional tetap terjaga.

Baca juga: Aksara Tertua hingga Terindah di Dunia, Aksara Jawa Salah Satunya

Hari Aksara Internasional bermula ketika permasalahan buta huruf menjadi masalah yang serius di seluruh dunia.

Tak hanya dirasakan negara berkembang, negara maju seperti AS juga tak semuanya melek aksara.

Diperkirakan ada 32 juta orang dewasa yang mengalami buta huruf di AS.

Maka dari itu, konferensi bertajuk “World Conference of Ministers of Education on the Eradication of Illiteracy” pun digelar di Teheran, Iran pada 1965.

Tahun berikutnya, UNESCO mendeklarasikan 8 September sebagai Hari Aksara Internasional atau International Literacy Day.

Baca juga: 2,9 Juta Penduduk Indonesia Masih Buta Aksara, Terbanyak di Papua

UNESCO ingin mengingatkan komunitas global tentang pentingnya literasi bagi individu, komunitas, dan masyarakat.

Ini sebagai upaya menuju masyarakat yang lebih melek huruf demi menciptakan kesejahteraan dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com