Pada 1967, komunitas global berkomitmen mengakhiri buta huruf dengan berpartisipasi dalam Hari Aksara Internasional yang pertama.
Pemerintah, sekolah, dan masyarakat di seluruh dunia turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Pada 1990, peran penting literasi disorot pada konferensi dunia “Education for All” di Jomtien, Thailand.
Selanjutnya pada 2015, literasi menjadi poin yang dimasukan ke dalam tujuan utama Suistainable Development Goals (SDG’s) bidang pendidikan.
Baca juga: Aksara dan Bahasa Nusantara Harus Bertahan di Era Revolusi Industri 4.0
Pada 2017, Hari Aksara Internasional mengalihkan fokusnya ke keterampilan literasi digital, yang dianggap relevan dengan perkembangan zaman.
Membaca memang jadi salah satu kunci majunya peradaban. Aksara tak hanya sekadar kumpulan huruf belaka, melainkan lentera yang dapat menerangi dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.