3 Bersaudara Pelaku Pembunuhan Ayah Mereka yang Paedofil Berharap Dibebaskan dari Tuduhan

MOSKWA, KOMPAS.com - Tiga beersaudara di Rusia yang menjadi pelaku pembunuhan ayah mereka yang paedofil berharap dibebaskan dari tuduhan.

Kabar itu muncul setelah temuan medis menunjukkan orangtua korban terus melecehkan mereka secara seksual tanpa henti.

Pria bernama Mikhail Khachaturyan tewas setelah ditikam dengan pisau berburunya sendiri di apartemennya di Moskwa, pada 2018.

Baca juga: Bertahun-tahun Alami Pelecehan Seksual, 3 Bersaudara Bunuh Ayahnya

Selama tiga tahun, Krestina, Angelina, dan Maria Khachaturyan mengakui membunuh sosok yang mereka anggap "tiran" itu.

Mereka terancam dipenjara untuk waktu yang lama meski sudah menunjukkan bukti pemerkosaan dan "penyiksaan sistematis" di tubuh.

Ketiga bersaudara itu kini menggunakan argumentasi paedofil untuk menggugurkan segala dakwaan yang mereka terima.

Argumentasi itu muncul setelah hasil post-mortem memperlihatkan bahwa ayah mereka seorang penyerang seks anak.

Khachaturyan disebut mempunyai kecenderungan agresif, memiliki preferensi seksual khusus yang ditujukan ke putrinya sendiri.

Predator berusia 57 tahun itu dilaporkan melontarkan ancaman mati kepada anaknya sendiri jika tidak memenuhi keingnannya.

Baca juga: LSPK Akan Menindaklanjuti Permohonan Korban Dugaan Pelecehan Seksual di KPI

"Pemeriksaan itu sudah jelas menunjukkan kekerasan yang dilakukan pelaku kepada korban," kata Mari Davtyan, pengacara Angelina.

Davtyan mengemukakan, sejak 2014 ketiga korban menderita sindrom pelecehan dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

"Semua kondisi ini memiliki sebab akibat langsung dengan tindakan Khachaturyan," papar Davtyan dilansir Daily Mail Selasa (7/9/2021).

Laporan tersebut menyatakan, Khachaturyan memanipulasi anak-anaknya baik dengan ancaman, mempermalukan, hingga menyiksa secara fisik.

Disebutkan korban yang kini berusia 19, 18, dan 17 tahun itu tidak punya kerabat yang bisa mnecegah penyiksaan dari Khachaturyan.

Karena itu dalam kasus yang menuai publik Rusia ini, mereka akan menggunakan dalih terpaksa membunuh karena mempertahankan diri.

Baca juga: Korban Pelecehan Seksual di KPI Minta Perlindungan ke LPSK