Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senator: Pasukan AS Ada Kemungkinan Ditempatkan Kembali ke Afghanistan

Kompas.com - 07/09/2021, 13:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Senator Partai Republik AS Lindsey Graham memprediksi bahwa ada kemungkinan pasukan AS dikerahkan kembali di Afghanistan, "seperti kita kembali ke Irak dan Suriah" karena Taliban akan mengembalikan negara menjadi "tempat berlindung yang aman" bagi para teroris.

"Mereka akan memberikan tempat berlindung yang aman bagi Al-Qaeda, yang memiliki ambisi untuk mengusir kita dari Timur Tengah," kata Graham kepada BBC, seperi yang dilansir dari Daily Mail pada Senin (6/9/2021).

"Kami akan kembali ke Afghanistan seperti kami kembali ke Iran dan Suriah," terangnya.

Baca juga: Taliban Tuding Pemimpin Perlawanan Afghanistan Ahmad Massoud Kabur ke Turki

Pernyataan Graham keluar sepekan setelah AS menyelesaikan evakuasi militer dari Afghanistan dan mengakhiri 20 tahun perang terpanjang Amerika.

Pembawa acara BBC memastikan kembali pernyataan sang Senator, "Anda serius berpikir AS akan sekali lagi menempatkan pasukan ke Afghanistan?"

"Kita harus," ujarnya. Ia menjelaskan, "Kita harus melakukannya karena ancamannya akan sangat besar."

"Mengapa kita kembali ke Suriah dan Irak? Mengapa kita memiliki 5.000 tentara di Irak hari ini? Karena kekhalifahan meningkat, memproyeksikan kekuatan di luar Irak, membunuh Amerika, membunuh Perancis, menyerang Inggris," ucapnya.

Baca juga: Taliban telah Berubah, Jadikan Media Sosial Alat Baru Propaganda Politik

Senator South Carolina tersebut mengatakan Afghanistan akan segera menjadi "pusat tindakan radikal".

Pejabat Taliban berulang kali berusaha untuk memproyeksikan citra yang relatif lebih modern, dan direvitalisasi kepada dunia dalam pencarian mereka untuk legitimasi internasional.

Dalam kesepakatan damai yang dicapai di bawah mantan Presiden Donald Trump pada 2019, Taliban berjanji tidak akan membiarkan kelompok teroris tumbuh dan menimbulkan ancaman bagi pasukan barat.

Baca juga: Taliban telah Berubah, Jadikan Media Sosial Alat Baru Propaganda Politik

Sejak merebut Afghanistan, Taliban menjanjikan amnesti menyeluruh kepada orang-orang yang bekerja dengan pemerintah AS, serta mengatakan perempuan akan memiliki kebebasan untuk memiliki pekerjaan dan bersekolah.

Namun, laporan suram tentang pembunuhan yang ditargetkan, seperti seorang polisi wanita Afghanistan yang hamil, mencerminkan perlakuan brutal dan sedikit belas kasihan dari Taliban.

Amin Ul-Haq, pemasok senjata utama Al-Qaeda, juga telah kembali ke kampung halamannya di provinsi Nangarhar Afghanistan, hanya lebih dari 2 pekan setelah Taliban mengambilalih hampir seluruh negara.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Taliban Rebut Lembah Panjshir, Jenderal Top Tewas | Kabar Dunia Sepekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com