Beberapa aktivis HAM dan hukum yang terlibat dalam upaya untuk menyelamatkan hakim perempuan Afghanistan dan pembela HAM menyatakan negara-negara Barat tidak membuat evakuasi mereka cukup menjadi prioritas dalam kekacauan setelah Kabul jatuh.
"Pemerintah (asing) sama sekali tidak tertarik mengevakuasi orang-orang yang bukan warga negaranya sendiri," kata Sarah Kay, pengacara HAM yang berbasis di Belfast dan anggota jaringan pengacara internasional Atlas Women.
Dia bekerja dengan sekelompok veteran sukarelawan online yang dikenal sebagai "Dunkirk digital", dinamai sesuai nama evakuasi pasukan Inggris dari Perang Dunia II dari Perancis yang diduduki Nazi.
Operasi Dunkirk digital ini telah membantu ratusan orang melarikan diri dengan bantuan grup chat dan kontak pribadi.
Di IAWJ, tim yang terdiri dari enam hakim asing juga mengoordinasikan informasi, melobi pemerintah, dan mengatur evakuasi.
"Tanggung jawab yang kami pikul hampir tak tertahankan saat ini karena kami adalah salah satu dari sedikit orang yang bertanggung jawab atas kelompok ini," ujar salah satu pemimpin upaya tersebut, Patricia Whalen, seorang hakim Amerika yang membantu melatih hakim perempuan Afghanistan dalam 10 tahun, kepada Reuters.
"Saya sangat marah tentang itu. Tak satu pun dari kita harus berada dalam posisi ini."
Baca juga: Taliban Cari Informasi Penting, Google Kunci Akun E-mail Pemerintah Afghanistan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.