Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa ISIS-K Bermusuhan dengan Taliban? Ini Sebabnya...

Kompas.com - 03/09/2021, 20:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KABUL, KOMPAS.com - Dua serangan bom diri yang dilakukan kelompok teroris bernama ISIS-K di Bandara Kabul, telah menewaskan sedikitnya 60 orang, termasuk 13 tentara Amerika Serikat. ISIS-K merupakan musuh bebuyutan Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan.

Serangan terjadi di luar area Bandara Internasional Hamid Karzai (HKIA) di tengah kesibukan evakuasi warga sipil dan militer asing sejak ibu kota jatuh ke tangan Taliban pertengahan Agustus.

Pentagon memastikan sedikitnya 13 tentara AS tewas. Pemerintah AS bertekad akan mengejar semua pihak yang bertanggung jawab.

Baca juga: ISIS-K Dalang di Balik Bom Bunuh Diri Kabul Afghanistan, Joe Biden Bersumpah Memburu

ISIS-K, kelompok teroris ISIS di Khorasan (nama yang dahulu digunakan untuk wilayah Afghanistan, Pakistan dan Asia Tengah), menyatakan bertanggung jawab atas bom diri yang dilakukan oleh dua orang ini.

"Kami tak akan memaafkan, kami tak akan melupakan," ujar Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dalam keterangan pers beberapa saat setelah serangan, Kamis (26/8/2021) waktu setempat.

"Kami akan mengejar kalian dan membalas (perbuatan kalian)," tambahnya.

Panglima Komando Sentral AS Jenderal Kenneth McKenzie menjelaskan setelah ledakan bom, seumlah orang bersenjata melakukan tembakan ke arah warga sipil dan tentara AS.

"Ancaman dari ISIS sangat nyata. Kami yakin mereka akan terus melanjutkan serangan," ujarnya.

Juru Bicara Taliban, Suhail Shaheen, dalam sebuah pernyataan mengutuk serangan ini dan menyebutnya "terjadi di area yang keamanannya menjadi tanggung jawab pasukan AS."

"Taliban sangat memperhatikan keselamatan dan perlindungan warganya," kata Suhail dalam sebuat kicauan di akun Twitternya.

Ledakan besar terdengar tak lama setelah kejadian dan dirasakan oleh warga Kota Kabul, tetapi menurut seorang pejabat Taliban, Zabihullah Mujahid, ini merupakan ledakan yang dikendalikan oleh pasukan AS.

Baca juga: Disebut Biden Sebagai Musuh Besar Taliban, Apa Itu ISIS-K?

Sudah diperingatkan adanya ancaman serangan

Dalam peringatan yang dikeluarkan hari Rabu (25/8/2021) Kedubes AS di Kabul menyebutkan agar warga setempat menghindari bandara dan mereka yang telah berada di area gerbang agar segera menjauh.

Seorang diplomat Barat di Kabul mengatakan area di luar gerbang bandara selalu dipadati orang meskipun sudah ada peringatan potensi serangan.

Pada hari Kamis (26/8/2021), juru bicara Taliban, Muhammad Naeem, memperingatkan pasukan asing yang menguasai bandara tentang bahaya kerumunan yang terjadi di sana.

Kepada TV Al Jazeera, Naeem menyebut kerumunan padat seperti itu sangat menghambat penerapan protokol keamanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com