Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa ISIS-K Bermusuhan dengan Taliban? Ini Sebabnya...

Kompas.com - 03/09/2021, 20:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Menanggapi jatuhnya Kabul ke tangan Taliban, ISIS mengeluarkan pernyataan yang menyebut bahwa Taliban telah "mengkhianati para milisi".

Kelompok ini telah menyatakan tekadnya untuk terus melakukan serangan terhadap musuh-musuhnya, termasuk pasukan asing di Afghanistan.

Saat ini Bandara Kabul berada di bawah penguasaan pasukan AS hingga batas akhir evakuasi pada 31 Agustus.

 

Kerumunan warga yang terjadi sejak Kabul jatuh ke tangan Taliban, disebabkan karena mereka ingin keluar dari negara itu setelah bekerja membantu pasukan asing dalam 20 tahun terakhir.

Pejabat Taliban, Abdul Qahar Balkhi, mengatakan pihaknya mengutuk keras serangan ini.

"Menyasar warga sipil tak berdosa merupakan tindakan terorisme yang harus dikutuk," katanya.

"Begitu situasi bandara mereda dan pasukan asing pergi, kita tidak akan mengalami serangan seperti itu lagi," ujar Abdul Qahar.

Baca juga: Siapa ISIS-K, Kelompok yang Klaim Bom Kabul Afghanistan?

Amerika Serikat akan kejar ISIS

Panglima Komando Sentral AS Jenderal McKenzie menegaskan ISIS tidak akan menghalangi mereka untuk menuntaskan misi evakuasi.

Ia mengatakan AS "berhak" untuk mengejar ISIS di Afghanistan dan akan melakukannya "24 jam sehari".

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyebut AS tidak akan terhambat dalam menuntaskan misinya saat ini.

Pasukan AS dilaporkan melakukan tembakan balasan tak lama setelah terjadi serangan bom.

Sementara itu Australia menyatakan pihaknya telah menyelesaikan proses evakuasi seluruh personil militer dan sipil dari Afghanistan sebelum terjadinya serangan bom bunuh diri.

Komando Operasi Gabungan Australia (JOC) dalam sebuah pernyataan menyebut seluruh personil Angkatan Bersenjatanya telah dievakuasi dari Afghanistan.

Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari berbagai sumber ABC News.

Baca juga: Sejumlah Hal Penting yang Perlu Diketahui tentang ISIS-K

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com