"Laporan komunitas intelijen menunjukkan AS terus mengambil jalan manipulasi politik yang salah," terang kedutaan.
Menurut kedutaan, laporan tersebut berangkat dari praduga bersalah dan berusaha memperlihatkan China sebagai pihak yang salah.
Di awal pandemi, teori bahwa virus corona berasal dari kelelawar dan menular ke manusia lewat hewan perantara dianggap masuk akal.
Namun seiring berjalannya waktu, ilmuwan tidak bisa menemukan sampel yang cocok secara genetik dengan SARS-Cov-2.
Baca juga: Kenapa Pangkalan Militer di AS Jadi Target Konspirasi China Soal Asal-usul Covid-19?
Itulah yang membuat banyak kalangan mengapungkan konspirasi bahwa virus tersebut bocor dari laboratorium di Wuhan.
Baru-baru ini, pakar dari China dan Universitas Glasgow menerbitkan makalah di jurnal Science, yang intinya menetapkan kembali penyebabnya secara zoonosis.
Makalah itu menyimpulkan transmisi dari hewan ke manusia merupakan penyebab paling mungkin dari pandemi Covid-19.
Sebagai tambahan, makalah dari 21 virolog top di jurnal Cell secara blak-blakan menyatakan tidak ada bukti Covid-19 merupakan rekayasa lab.
Baca juga: Biden Dapat Laporan Intelijen Tak Meyakinkan soal Asal-usul Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.