Sebuah laporan Minggu oleh Taipei Times mengatakan Kementerian Pertahanan Taiwan telah meminta anggaran khusus 7,15 miliar dollar AS (Rp 102,9 triliun) untuk tahun fiskal 2022.
Dana tersebut akan diberikan ke Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan (NCSIST)—pengembang senjata negara—"untuk mempercepat produksi massal rudal dengan presisi dan kemampuan jarak jauh," kata surat kabar itu.
Baca juga: Gara-gara Twit Senator AS Ini, China Ancam Perangi Taiwan
NCSIST bertanggung jawab untuk mengembangkan rudal jelajah permukaan ke permukaan yang dapat mencapai bagian pesisir China termasuk Shanghai.
Alutsista itu termasuk rudal dengan berbagai jangkauan, Hsiung Feng IIE Taiwan, dan supersonik Yun Feng, yang dilaporkan memiliki jangkauan operasional hingga 1.200 mil yang mampu mencapai Beijing.
Anggaran khusus NCSIST akan meningkatkan kemampuan serangan presisi pulau itu melalui produksi rudal permukaan-ke-permukaan dan anti-kapal Hsiung Feng III, serta rudal permukaan ke udara Tien Kung III, Taipei Times mewartakan.
Senjata pertahanan akan melengkapi sistem senjata yang dibeli dari Amerika Serikat, termasuk rudal anti-pesawat PAC-3 dan anti-kapal Harpoon.
Dalam konferensi pers pada Selasa (24/8/2021), juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan Shih Shun-wen mengatakan dia tidak akan mengomentari pengeluaran pertahanan yang direncanakan, yang saat ini masih sedang ditinjau oleh anggota parlemen.
Angkatan bersenjata Taiwan akan terus mengejar strategi "pertahanan tegas dan pencegahan multi-domain," katanya melansir Newsweek pada Selasa (24/8/2021).
Dihadapkan dengan meningkatnya ancaman invasi oleh China dan Tentara Pembebasan Rakyatnya, pemerintah Taiwan di bawah Tsai berusaha fokus pada kemampuan perang asimetris, melalui produksi dan pembelian senjata dan peralatan yang presisi dan bermanuver tinggi.
Baca juga: Taiwan Tidak Akan Runtuh Seperti Afghanistan jika Diserang, Klaim PM Su Tseng
Pada Selasa (24/8/2021), Liberty Times—publikasi serupa Taipei Times—mengatakan bahwa pembuat kebijakan pertahanan Taiwan sedang mengupayakan dimasukkannya anggaran khusus lainnya untuk pembelian 10 helikopter SH-60 Seahawk untuk meningkatkan kemampuan perang anti-kapal selam angkatan laut.
Negosiasi dengan AS untuk Seahawks dimulai setidaknya pada 2014, tetapi keterbatasan anggaran Taiwan berarti tidak ada kesepakatan yang pernah diselesaikan, kata surat kabar itu.
Badan legislatif Taiwan diperkirakan akan menyelesaikan anggaran operasional tahun fiskal 2022 pemerintah pada akhir minggu ini.
Anggaran itu akan mencakup 13,3 miliar dollar AS (Rp 191,5 triliun) yang dialokasikan untuk pengeluaran pertahanan, naik 3 persen dari sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.