Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Susulan di Taiwan Semalam Berkekuatan M 6,3

Kompas.com - 23/04/2024, 08:49 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com - Usai gempa besar berkekuatan magnitudo 7,4 pada awal April 2024, Taiwan kembali diguncang gempa susulan yang cukup kuat.

Pada Senin (22/4/2024), gempa bumi berkekuatan M 5,5 terjadi di Hualien timur. Namun, gempa susulan lebih besar berkakutan M 6,3 terjadi pada Selasa (23/4/2024) dini hari.

Dikutip dari AFP, gempa kuat pertama M 5,5 terjadi pada hari Senin sekitar pukul 17.08 waktu setempat, menurut Administrasi Cuaca Pusat. Hal itu bisa dirasakan di ibu kota Taipei.

Baca juga: Gempa Kuat Kembali Guncang Taiwan

Kemudian disusul oleh serangkaian gempa susulan dengan dua guncangan hebat yang terjadi satu demi satu sekitar pukul 02.30 pada hari Selasa dini hari, menurut wartawan AFP dan saksi mata di Taipei.

"Saya sedang mencuci tangan, dan tiba-tiba merasakan apa yang saya kira sebagai vertigo," kata Olivier Bonifacio, seorang turis yang tinggal di distrik Da'an di Taipei, kepada AFP.

"Saya masuk ke kamar saya dan melihat gedung itu berguncang dan saya mendengar meja berderit," imbuh dia, seraya menambahkan bahwa saat itulah dia menyadari bahwa itu adalah gempa susulan.

Badan Cuaca Pusat mengatakan gempa Taiwan berkekuatan M 6,0 terjadi pada pukul 02.26 dini hari, diikuti enam menit kemudian oleh gempa berkekuatan M 6,3.

Survei Geologi AS menyebutkan gempa pertama berkekuatan M 6,1 disusul gempa berkekuatan M 6,0.

Selain itu, ada banyak gempa yang lebih kecil dicatat oleh Badan Cuaca Pusat sepanjang sisa malam itu, dan gempa baru terjadi setiap beberapa menit yang semuanya terjadi di wilayah Hualien.

Hingga Senin, wartawan AFP dapat merasakan gedung-gedung bergoyang saat terjadi gempa hebat, sementara salah satu wartawan mengatakan panel kaca di kamar mandi dan jendela mengeluarkan suara saat pulau tersebut berguncang.

Diketahui, wilayah Hualien merupakan pusat gempa berkekuatan 7,4 skala Richter yang melanda pada 3 April, menyebabkan tanah longsor yang menutup jalan-jalan di sekitar wilayah pegunungan, sementara bangunan-bangunan di kota utama Hualien rusak parah.

Dari gempa awal April itu, setidaknya 17 orang tewas, dengan jenazah terakhir ditemukan di sebuah tambang pada 13 April.

Selasa pagi, pemadam kebakaran Hualien mengatakan bahwa tim telah dikirim untuk memeriksa kondisi terkait gempa baru tersebut.

Baca juga: Ketegangan Berkobar di Beberapa Kampus AS akibat Protes Perang Gaza

Pada pukul 02.54, mereka mengeluarkan pernyataan yang mengatakan belum ada korban jiwa yang dilaporkan.

Taiwan sering mengalami gempa bumi karena terletak di persimpangan dua lempeng tektonik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com