Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Taliban Berisi Perintah Eksekusi Warga Afghanistan yang Dituduh Membantu AS

Kompas.com - 25/08/2021, 07:05 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Taliban mengeluarkan surat perintah pembunuhan warga Afghanistan yang dituduh bekerja untuk pasukan AS.

Para pemberontak menuduh seorang pria memberikan keamanan bagi saudaranya dan membantu AS selama perang di Afghanistan, menurut tiga surat yang ditulis oleh Taliban dan diperoleh CNN.

Surat-surat Taliban itu, yang ditulis dalam bahasa Pashto, dikirimkan kepada saudara laki-laki dari penerjemah Afghanistan selama tiga bulan terakhir.

Baca juga: Direktur CIA Diam-diam Bertemu dengan Pendiri Taliban di Ibu Kota Kabul

Melansir New York Post pada Senin (23/8/2021), surat Taliban pertama memerintahkan saudara laki-laki itu untuk datang dalam sidang pengadilan mengenai tuduhan tersebut. Surat Taliban kedua adalah pemberitahuan karena ketidakhadirannya.

Surat Taliban ketiga berisi pemberitahuan hukuman mati, setelah Taliban mendapatinya "bersalah secara in absentia", menurut laporan CNN.

“Anda telah dituduh membantu Amerika...Anda juga dituduh memberikan keamanan kepada saudara Anda, yang telah menjadi penerjemah,” bunyi salah satu surat Taliban.

Baca juga: Taliban Larang Warga Afghanistan ke Bandara Kabul, Takkan Beri Perpanjangan ke AS dan Sekutunya

“Keputusan pengadilan ini bersifat final dan Anda tidak akan memiliki hak untuk menolak...Anda memilih jalan ini untuk diri Anda sendiri dan kematian Anda adalah utama Insya Allah,” kata pernyataan itu.

Tidak jelas apakah pria itu atau saudara penerjemahnya masih berada di Afghanistan.

Hukuman mati itu sangat kontras dengan pernyataan publik juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid sepekan yang lalu, ketika dia bersumpah tidak akan ada kekerasan.

“Tidak ada yang akan dirugikan di Afghanistan,” kata Mujahid saat konferensi pers.

“Tentu saja, ada perbedaan besar antara kita sekarang dan 20 tahun yang lalu,” imbuhnya.

Baca juga: Lembah Panjshir, antara Kartu As atau Bumerang Pejuang Afghanistan Melawan Taliban

Namun, laporan tentang pembunuhan warga Afghanistan yang ditarget Taliban telah meningkat di tengah kekacauan evakuasi yang dipimpin AS di bandara Kabul.

Ribuan warga Afghanistan, banyak yang membantu AS selama perang, terus memadati bandara Kabul, berusaha untuk bisa masuk dalam penerbangan evakuasi AS, dengan tujuan melarikan diri dari kekuasaan Taliban.

Presiden AS Joe Biden telah bersumpah untuk mengeluarkan setiap warga Amerika dan Afghanistan yang telah membantu AS.

Sekitar 28.000 orang telah dievakuasi AS sejak Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, termasuk 11.000 orang dalam 36 jam terakhir, kata Biden pada Minggu (22/8/2021).

Baca juga: Pasukan Gerilya Afghanistan Klaim Taliban Mundur karena Kalah di Lembah Panjshir

Sementara, ada sebanyak 33.000 orang telah dievakuasi sejak Juli, sebelum Afghanistana diambilalih Taliban.

Diakui pula bahwa situasinya masih berbahaya di Kabul, dengan “lingkungan keamanan berubah dengan cepat".

“Kami tahu bahwa teroris mungkin berusaha untuk mengeksploitasi situasi dan menargetkan warga Afghanistan atau pasukan Amerika yang tidak bersalah," pemimpin negara itu.

"Kami tidak berada di bawah ilusi tentang ancaman itu," imbuhnya.

Baca juga: Taliban Berkuasa, Tentara Wanita Afghanistan yang Dilatih AS Bakar Seragamnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com