Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Gerilya Afghanistan Klaim Taliban Mundur karena Kalah di Lembah Panjshir

Kompas.com - 24/08/2021, 20:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

KABUL, KOMPAS.com - Pasukan gerilya Afghanistan mengeklaim, kelompok Taliban mundur karena menderita kekalahan di Lembah Panjshir.

Pejabat pemerintahan sebelumnya, dibantu milisi anti-Taliban, membentuk kelompok perlawanan di Panjshir, satu-satunya daerah yang tidak bisa direbut.

Milisi yang menguasai Afghanistan sejak 15 Agustus itu menyatakan, mereka sudah mengirim ratusan anggotanya untuk mengepung Panjshir.

Baca juga: Taliban Berkuasa, Tentara Wanita Afghanistan yang Dilatih AS Bakar Seragamnya

Mereka bahkan menyatakan sudah melakukan pengepungan di tiga titik, dengan video truk yang mengangkut ratusan anggotanya diunggah di media sosial.

Dilansir The Sun Senin (23/8/2021), pasukan gerilya menyatakan mereka berhasil memukul mundur musuh sepanjang malam.

Ali Nazary selaku juru bicara perlawanan mengatakan, kelompok oposisi bisa mengalahkan Taliban di Lembah Panjshir.

"Mereka mencoba untuk menyerang tempat ini. Tetapi mereka tidak mampu melakukannya," kata Nazary kepada Financial Times.

Nazary melanjutkan, lawan menghadapi kekalahan dan terpaksa mundur. Namun, klaim tersebut dibantah Taliban.

Juru bicara Zabihullah Mujahid menyatakan, tidak ada pertempuran di Panjshir dan tujuan mereka adalah mencari solusi.

Baca juga: Karena Taliban, ARMY Afghanistan Sembunyikan atau Bakar Album BTS Mereka

Beberapa penentang milisi itu berkumpul di Panjshir, termasuk mantan wakil presiden Amrullah Saleh yang mendeklarasikan diri sebagai penjabat presiden.

"Bergabunglah bersalah kelompok perlawanan. Saya sama sekali tidak akan menunduk kepada teroris Talib itu," tegasnya.

Bergabung bersama Saleh adalah Ahmad Massoud, pemimpin milisi Aliansi Utara yang dikenal sebagai penentang Talib.

Massoud adalah putra Ahmad Shah Massoud, komandan mujahidin yang terkenal gigih sejak invasi Uni Soviet 1970-an.

Baca juga: Taliban, Keamanan Nasional, dan Kebijakan Luar Negeri

Dalam wawancara dengan media Arab, Massoud menegaskan dia dan anak buahnya akan melawan jika daerahnya direbut paksa.

Meski begitu, dia juga membuka pintu diplomasi dengan kelompok yang pernah menguasai Afghanistan pada 1996 sampai 2001 tersebut.

Selain itu, kelompok pasukan elite Afghanistan disebutkan juga tengah bergerak ke Panjshir dan memperkuat pasukan gerilya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com