Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin dan Erdogan Bahas Situasi Afghanistan, Sepakat Perkuat Koordinasi

Kompas.com - 22/08/2021, 17:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan membahas situasi di Afghanistan melalui sambungan telepon.

Kantor kepresidenan Rusia, Kremlin, menyebutkan bahwa kedua pemimpin tersebut sepakat memperkuat koordinasi bilateral mengenai masalah Afghanistan.

Kremlin menuturkan, prioritas Putin adalah upaya kontra-terorisme dan menangani perdagangan narkoba sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (20/8/2021).

Baca juga: Taliban Diduga Membakar Taman Hiburan di Afghanistan

Di sisi lain, Erdogan menyuarakan harapannya agar transisi kekuasaan di Afghanistan tidak merembet pada kekerasan dan berjalan lunak.

Erdogan menuturkan bahwa penting agar Taliban tidak mengulangi kesalahan sebelumnya dan menepati janji mereka dengan pendekatan yang inklusif secara etnik.

"Pemerintah baru yang akan dibentuk di Afghanistan harus inklusif dan mewakili keragaman rakyat Afghanistan," kata Erdogan kepada Putin.

Baca juga: Kisah Hidup Wanita Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban pada 1999

Pada Rabu (18/8/2021), Erdogan mengatakan bahwa Turki masih bertujuan untuk menjaga keamanan di bandara Kabul meski Taliban sudah menguasai kota tersebut.

Sejak Taliban menguasai Kabul pada 15 Agustus, ribuan warga sipil dan sekutu militer Afghanistan memutuskan untuk melarikan diri ke tempat yang aman.

Penaklukkan kelompok itu atas ibu kota menandai kembalinya kekuasaan Taliban atas Afghanistan setelah digulingkan selama 20 tahun akibat diinvasi pasukan AS dan sekutunya pada 2001.

Baca juga: Angelina Jolie Bagikan Surat Menyentuh dari Gadis Afghanistan

Sementara itu, putra seorang tokoh anti-Taliban yang terkenal di Afghanistan menyerukan perlawanan terhadap kelompok garis keras tersebut.

Laki-laki bernama Ahmad Massoud tersebut menyatakan, dia memiliki kekuatan untuk melakukan perlawanan yang efektif.

Ahmad Massoud juga meminta AS untuk memasok senjata dan amunisi kepada para milisinya.

Baca juga: Wanita Afghanistan Melahirkan di Tengah Penerbangan, Pesawat AS Mendarat di Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com