Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Friba Rezayee, Atlet Olimpiade Wanita Pertama Afghanistan: "Kita Akan Jadi Kelompok Perlawanan"

Kompas.com - 22/08/2021, 08:07 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

KABUL, KOMPAS.com - Friba Rezayee, wanita Afghanistan pertama yang dapat berpartisipasi di Olympic Games, berbagi cerita tentang Taliban yang telah mengambilalih kekuasaan negaranya.

Rezayee pada 2004 membuat sejarah Afghanistan ketika ia bisa berkompetisi dalam cabang judo di Olympic Games di Athena, meski ia tidak menang.

"Ayah saya dan salah satu saudara laki-laki saya berkata: 'Jangan khawatir, Anda tidak menang, tetapi Anda membuat sejarah,'" kenangnya, seperti yang dilansir dari CNN pada Sabtu (21/8/2021).

Baca juga: Saudara Presiden Afghanistan yang Terguling Bermanuver Gabung Taliban

Olympic Games di Athena bukan hanya momen spesial bagi Rezayee, "Ini adalah momen penting bagi wanita di seluruh Afghanistan."

Di massa itu, ia merasa memiliki banyak kesempatan dan masa depan lebih cerah, setelah bertahun-tahun Afghansitan di bawah pemerintah Taliban pada 1990-an, yang membuat hak asasi manusia dirampas dari mereka.

Sekarang, Taliban telah kembali berkuasa di Afghanistan, dan Rezayee khawatir bahwa kemajuan yang telah dibuat untuk kehidupan perempuan selama 20 tahun terakhir akan hilang.

Para pemimpin Taliban baru-baru ini menyatakan komitmen mereka untuk memberikan amnesti kepada semua orang di Afghanistan, termasuk anggota militer, dan penerjemah.

Namun, Rezayee meyakini masa depan akan suram bagi perempuan di Afghanistan di bawah Taliban.

"Setelah mereka (Taliban) menduduki, mereka memiliki pemerintahan yang didirikan, mereka akan mengejar orang-orang yang berbicara menentang mereka," kata Rezayee, wanita berusia 33 tahun kepada kepada CNN Sport.

Baca juga: Pejuang Afghanistan Beri Perlawanan ke Taliban, Tiga Daerah Direbut Kembali

Wanita yang pergi ke sekolah, universitas, dan berolahraga, bisa termasuk pihak yang bertentangan dengan Taliban, menurutnya.

Ia sendiri pernah mendapatkan ancaman pembunuhan oleh Taliban, setelah ia pulang dari pertandingan Olimpiade itu.

Ia terpaksa bersembunyi selama beberapa bulan, karena kaum fundamentalis di negara itu "menginginkan dia mati" dan dia juga mengkhawatirkan keselamatan keluarganya.

Setelah tragedi keluarga pada 2005, Rezayee melarikan diri ke Pakistan sebelum akhirnya mencari perlindungan di Kanada pada 2011.

Lahir dan besar di Afghanistan, Rezayee pindah ke Kanada sebagai pengungsi pada 2011. Sejak itu ia mendirikan organisasi nirlaba, "Women Leaders of Tomorrow", yang mengadvokasi hak-hak perempuan di Afghanistan.

Sejak Taliban menyerbu ibu kota Kabul, Rezayee mengatakan para wanita yang bekerja dengannya sekarang takut akan nyawa mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com