Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Ancaman Keamanan, AS Larang Warganya Mendekati Bandara Kabul

Kompas.com - 22/08/2021, 07:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - AS mengeluarkan larangan kepada warganya untuk mendekati bandara di Kabul, Afghanistan, karena kekacauan di dalamnya.

Peringatan yang dirilis Sabtu (21/8/2021) memaparkan, warga AS dilarang menuju bandara karena ancaman keamanan di luar gerbang.

Hanya mereka yang sudah mendapatkan izin perjalanan khusus dari pemerintah AS diperbolehkan mendekati bandar udara.

Baca juga: 7.000 Lebih Orang Sudah Dievakuasi dari Afghanistan ke Qatar

Larangan itu dikeluarkan setelah ribuan warga Afghanistan melarikan diri buntut berkuasanya kembali Taliban.

Pemberontak merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus. Membuat warga lokal dan asing berebut menyelamatkan diri.

Warga asing maupun lokal yang bekerja sama dengan negara Barat khawatir, nyawa mereka dalam incaran pemberontak.

Dilansir BBC, seperti apa kekacauan yang terjadi di bandara ibu kota pada Sabtu tidak diketahui kejelasannya.

Hanya menurut kepala koresponden Sky News Stuart Ramsay, orang-orang yang mengantre ada yang terinjak hingga tewas.

Pasukan Inggris yang menjaga perimeter bandara harus mengeluarkan beberapa orang dari kerumunan agar tak menjadi korban.

Baca juga: Saudara Presiden Afghanistan yang Terguling Bermanuver Gabung Taliban

Ramsay mendeskripsikan insiden tersebut "hari terburuk sejauh yang dia ketahui", dan meyakini para pengungsi tewas di tempat.

Dalam jumpa pers, Kementerian Pertahanan AS menerangkan 17.000 orang sudah dikeluarkan dari Afghanistan, termasuk 2.500 warganya.

Pentagon menyebut beberapa warga AS dan Afghanistan yang hendak mereka evakuasi mengalami penyiksaan saat menuju bandara.

Karena itu, kementerian luar negeri kemudian merilis larangan supaya mereka untuk sementara menjauhi kerumunan.

Selain itu dengan kini komunikasi di antara mereka dipulihkan, AS bisa memberi instruksi seperti apa perjalanan yang aman ke bandara.

Pasukan AS disebut sudah menguasai bandara, dan membantu evakuasi tak hanya warganya, namun juga penduduk negara lainnya.

Baca juga: Pejuang Afghanistan Beri Perlawanan ke Taliban, Tiga Daerah Direbut Kembali

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com