Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudara Presiden Afghanistan yang Terguling Bermanuver Gabung Taliban

Kompas.com - 21/08/2021, 21:49 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KABUL, KOMPAS.com – Hashmat Ghani Ahmadzai bermanuver dan bergabung dengan Taliban setelah kelompok tersebut merebut kekuasaan di Afghanistan.

Hashmat Ghani merupakan saudara laki-laki Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang terguling dan melarikan diri dari negara itu sejak Taliban menduduki Kabul.

Dia sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Agung Kuchis, salah satu kelompok etnik minoritas di Afghanistan.

Menurut sejumlah laporan yang dikutip India Today, Hashmat Ghani mengumumkan dukungannya untuk kelompok tersebut di hadapan sejumlah petinggi Taliban.

Baca juga: Pejuang Afghanistan Beri Perlawanan ke Taliban, Tiga Daerah Direbut Kembali

Video yang menunjukkan Hashmat Ghani memberikan dukungannya terhadap Taliban beredar luas di media sosial.

Sementara itu, melalui akun Twitter-nya, Hashmat Ghani menulis bahwa Taliban tak hanya mampu membawa keamanan.

“Tetapi menjalankan pemerintahan yang fungsional, membutuhkan masukan dan kolaborasi dari orang-orang Afghanistan yang berpendidikan lebih muda,” tulis Hashmat Ghani.

Dia menambahkan, para politikus yang sudah usang harusnya disisihkan.

Baca juga: Kisah Nadia Nadim, Pemain Denmark Kelahiran Afghanistan yang Ayahnya Dibunuh Taliban

“Yang disebut politikus usang harus dikesampingkan sepenuhnya sehingga pengalaman gagal pemerintah koalisi tidak terulang,” sambung Hashmat Ghani.

Sebelumnya, Ashraf Ghani membantah tudingan bahwa dirinya kabur dari Afghanistan dengan membawa segudang uang, ketika Kabul dikepung oleh milisi Taliban.

Berbicara dari pengasingannya di Uni Emirat Arab (UEA), Ashraf Ghani mengaku pergi dari ibu kota Afghanistan itu untuk mencegah pertumpahan darah.

“Jika saya tetap tinggal, saya akan menyaksikan pertumpahan darah di Kabul,” kata Ashraf Ghani dalam video di Facebook pada Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Wanita Afghanistan Ceritakan Kehidupan di Bawah Pemerintahan Taliban: “Semua Orang Takut”

Pernyataan tersebut merupakan komentar publik pertamanya sejak dikonfirmasi dia berada di UEA.

Ashraf Ghani menambahkan, dirinya pergi atas saran pejabat pemerintah.

“Kabul jangan sampai menjadi Yaman atau Suriah berikutnya, jadi saya terpaksa pergi,” kata Ashraf Ghani dikutip dari Al Jazeera.

Keberadaan Ashraf Ghani sempat tidak diketahui selama beberapa hari setelah Taliban menduduki Kabul pada Minggu (15/8/2021).

Dia dispekulasikan melarikan diri ke sejumlah negara seperti Tajikistan, Uzbekistan, atau Oman.

Baca juga: Yunani Hindari Migrasi Ilegal dari Afghanistan dengan Pasang Pagar dan Sistem Pengawasan di Perbatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Global
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com