KABUL, KOMPAS.com – Hashmat Ghani Ahmadzai bermanuver dan bergabung dengan Taliban setelah kelompok tersebut merebut kekuasaan di Afghanistan.
Hashmat Ghani merupakan saudara laki-laki Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang terguling dan melarikan diri dari negara itu sejak Taliban menduduki Kabul.
Dia sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Agung Kuchis, salah satu kelompok etnik minoritas di Afghanistan.
Menurut sejumlah laporan yang dikutip India Today, Hashmat Ghani mengumumkan dukungannya untuk kelompok tersebut di hadapan sejumlah petinggi Taliban.
Baca juga: Pejuang Afghanistan Beri Perlawanan ke Taliban, Tiga Daerah Direbut Kembali
Video yang menunjukkan Hashmat Ghani memberikan dukungannya terhadap Taliban beredar luas di media sosial.
?????? ?? ???? ?? ?? @ashrafghani ?? ????? ???? ??? ???? ??? ?? ?????? ?? ????? ?? ????? ??? ??? ?????? ????? ???? ??????? ??? ???? ???? ???? ????? ????? ?? ???? ?? ????? ???? ????? ???? ????? ?? ???? ?? ??? pic.twitter.com/MmBIsRqwa4
— Tahir Khan (@taahir_khan) August 21, 2021
Sementara itu, melalui akun Twitter-nya, Hashmat Ghani menulis bahwa Taliban tak hanya mampu membawa keamanan.
“Tetapi menjalankan pemerintahan yang fungsional, membutuhkan masukan dan kolaborasi dari orang-orang Afghanistan yang berpendidikan lebih muda,” tulis Hashmat Ghani.
Dia menambahkan, para politikus yang sudah usang harusnya disisihkan.
Baca juga: Kisah Nadia Nadim, Pemain Denmark Kelahiran Afghanistan yang Ayahnya Dibunuh Taliban
“Yang disebut politikus usang harus dikesampingkan sepenuhnya sehingga pengalaman gagal pemerintah koalisi tidak terulang,” sambung Hashmat Ghani.
taliban are well capable of brining security but running a functional government require the input and collaboration of younger educated afghans .the so called expired politicians should be sidelined completely so failed experience of coalition government is not repeated
— Hashmat Ghani (@GhaniHashmat) August 21, 2021
Sebelumnya, Ashraf Ghani membantah tudingan bahwa dirinya kabur dari Afghanistan dengan membawa segudang uang, ketika Kabul dikepung oleh milisi Taliban.
Berbicara dari pengasingannya di Uni Emirat Arab (UEA), Ashraf Ghani mengaku pergi dari ibu kota Afghanistan itu untuk mencegah pertumpahan darah.
“Jika saya tetap tinggal, saya akan menyaksikan pertumpahan darah di Kabul,” kata Ashraf Ghani dalam video di Facebook pada Rabu (18/8/2021).
Baca juga: Wanita Afghanistan Ceritakan Kehidupan di Bawah Pemerintahan Taliban: “Semua Orang Takut”
Pernyataan tersebut merupakan komentar publik pertamanya sejak dikonfirmasi dia berada di UEA.
Ashraf Ghani menambahkan, dirinya pergi atas saran pejabat pemerintah.
“Kabul jangan sampai menjadi Yaman atau Suriah berikutnya, jadi saya terpaksa pergi,” kata Ashraf Ghani dikutip dari Al Jazeera.
Keberadaan Ashraf Ghani sempat tidak diketahui selama beberapa hari setelah Taliban menduduki Kabul pada Minggu (15/8/2021).
Dia dispekulasikan melarikan diri ke sejumlah negara seperti Tajikistan, Uzbekistan, atau Oman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.