Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Taliban Harus Belajar dari Mujahidin dan Dirinya Sendiri

Kompas.com - 18/08/2021, 18:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Rezim Taliban sekarang seyogyanya banyak belajar dari kejatuhan rezim Mujahidin dan rezim dirinya sendiri.

Pada tahun 1980-an, rezim Mujahidin yang perkasa merontokkan keperkasaan Uni Soviet, menjalankan kekuasaan selama sepuluh tahun di Afghanistan. Roda kekuasaan yang diputarnya itu, melenceng dari cita-cita luhur sebelumnya: menciptakan masyarakat damai, terlindungi, sejahtera dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Praktik kekuasaan para pejuang tersebut, ternyata sangat bobrok, brutal dan tidak masuk akal. Malah, salah satu kelompok Mujahidin (Hekmatyar) ketika berkuasa, dijuluki sebagai the butcher of Kabul (tukang jagal kota Kabul) karena ia melantakkan kota tersebut dengan arteleri serta mortir. Ia pun dirontokkan. Selang beberapa waktu setelah rezim Mujahidin jatuh, rezim Taliban naik tahta.

Praktik kekuasaan sejenis sebelumnya, kembali terulang. Malah ada yang menilai, lebih brutal lagi. Kesewenang-wenangan menjadi menu keseharian. Kekerasan merebak di mana-mana. Begitulah seterusnya hingga regim ini diturunkan oleh, antara lain, kekuatan Amerika Serikat.

Bila rezim Taliban bisa dengan cepat melakukan transformasi dengan baik, tentu pengakuan dunia internasional terhadap rezimnya, bisa diraih. Tanpa keseriusan melakukan transformasi dalam praktek kekuasaannya kelak, Taliban akan mengulangi kesalahan dan kejatuhannya sendiri lagi. Itu hukum alam.

Taliban harus meyakinkan dunia bahwa dirinya tidak boleh disamakan dengan Al-Qaeda atau pun ISIS. Sebagaimana percakapan saya dengan para pemimpin Taliban, di berbagai kesempatan dan forum, mereka selalu mengatakan, Taliban hanya berjuang untuk mengusir kekuatan asing dari negerinya. Al-Qaeda dan ISIS berjuang untuk mendirikan kekhalifahan dunia. Semoga memang demikian. Kita tunggu babak baru dari serial drama di Afganistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com