Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Enggan Terburu-buru Akui Taliban sebagai Penguasa Afghanistan

Kompas.com - 18/08/2021, 17:18 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia menyatakan, pihaknya tidak akan terburu-buru mengakui Taliban sebagai penguasa baru di Afghanistan.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Selasa (17/8/2021), sebagaimana dilansir Associated Press.

Lavrov mengatakan, sikap Moskwa sama seperti semua negara lain dan tidak terburu-buru untuk mengakui pemerintahan Taliban.

Baca juga: Taliban Tukar AK-47 Rusia dengan Senapan Buatan AS yang Disita Saat Ambil Alih Afghanistan

Pada saat yang sama, Lavrov mencatat sinyal dari Taliban yang menyatakan keinginan mereka untuk memiliki pemerintahan dengan partisipasi kekuatan politik lainnya.

Dia menambahkan, “Negeri Beruang Putih” mendukung dialog nasional yang inklusif yang melibatkan semua kekuatan politik dan agama di Afghanistan.

Pada 2003, Rusia sebenarnya menetapkan Taliban sebagai organisasi teroris.

Kendati demikian, Moskwa beberapa kali menjadi tuan rumah sejumlah pembicaraan mengenai Afghanistan yang melibatkan kelompok tersebut.

Baca juga: Rusia Klaim Presiden Afghanistan Kabur dengan 4 Mobil dan Helikopter Penuh Uang

Rusia sempat terlibat dalam perang 10 tahun di Afghanistan yang berakhir dengan penarikan pasukan Uni Soviet pada 1989.

Kini, negara tersebut telah kembali secara diplomatik dan menjelma sebagai mediator yang menjangkau faksi-faksi Afghanistan yang bertikai.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Afghanistan Dmitry Zhirnov menuturkan bahwa dia mengadakan pertemuan "konstruktif" dan "positif" dengan perwakilan Taliban di Kabul.

Pertemuan tersebut dilakukan pada Selasa guna membahas keamanan misi diplomatik Rusia di Afghanistan.

Baca juga: China hingga Rusia Bersiap Akui Kepemimpinan Taliban di Afghanistan

Zhirnov mengatakan kepada saluran televisi Pemerintah Rusia bahwa pertemuan itu untuk keamanan kedutaan.

Dia menambahkan, pertemuan itu melibatkan perwakilan senior Taliban. “Pertemuan itu positif dan konstruktif,” kata Zhirnov.

“Perwakilan Taliban mengatakan bahwa Taliban memiliki pendekatan yang paling ramah ke Rusia. Mereka mengonfirmasi jaminan keamanan untuk kedutaan,” imbuh Zhirnov.

Baca juga: Facebook: Agen Iklan yang Terkait Rusia Mencoba Menjelekkan Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com