Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hari Kuasa Taliban di Afghanistan: 640 Orang Jejali Pesawat AS, Milisi Berpatroli di Jalanan

Kompas.com - 18/08/2021, 10:22 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KABUL, KOMPAS.com – Pada Minggu (15/8/2021), Taliban kembali merebut ibu kota Afghanistan, Kabul, setelah tersingkir 20 tahun lamanya akibat digulingkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Buntut jatuhnya Kabul ke Taliban membuat banyak warga panik. Suasana mencekam menyelimuti ibu kota.

Negara-negara, termasuk AS, mencoba mengevakuasi orang-orangnya dan sejumlah warga Afghanistan yang bekerja untuk mereka.

Baca juga: AS Ajukan Syarat ke Taliban jika Pemerintahannya di Afghanistan Ingin Diakui

Di Bandara Hamid Karzai, Kabul, kekacauan merebak di segenap penjuru. Jatuhnya Kabul membuat banyak warga Afghanistan membanjir bandara tersebut agar bisa kabur dari sana.

Pada Minggu, satu unit pesawat angkut C-17 milik AS dengan kode penerbangan RCH 871 bertolak dari Kabul dengan tujuan Qatar.

Di saat pesawat bersiap untuk lepas landas, ratusan warga Afghanistan tiba-tiba berlarian di landasan pacu dan mendekati C-17.

Sejumlah video menunjukkan, mereka berlarian ke landasan pacu mencoba naik ke pesawat angkut militer tersebut.

Baca juga: Terungkap, Presiden Afghanistan Kabur Saat Mengaku Hendak Rapat dengan Pejabatnya

Rekaman lain memperlihatkan ada dua orang yang tewas karena jatuh dari pesawat yang lepas landas meninggalkan Kabul.

Sebanyak 640 warga Afghanistan akhirnya berhasil memasuki pesawat angkut tersebut yang sebenarnya hanya berkapasitas 150 orang.

Seorang sumber menerangkan, daripada berusaha mengusir para pengungsi, kru C-17 memutuskan membawa ratusan orang bersama mereka.

Total, delapan orang tewas ketika warga berusaha mengungsi dari negara yang kini dikuasai kelompok Taliban itu.

Baca juga: 15 WNI Masih di Afghanistan, Kemlu Sarankan Tetap di Tempat

Beberapa milisi Taliban menukarnya Kalashnikov AK-47 Rusia dengan senjata Amerika Serikat (AS) yang disita saat pemerintah Afghanistan runtuh. Beberapa milisi Taliban menukarnya Kalashnikov AK-47 Rusia dengan senjata Amerika Serikat (AS) yang disita saat pemerintah Afghanistan runtuh.

Saat Kabul diselimuti suasana mencekam, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dilaporkan mengungsi ke Oman dengan helikopter penuh uang dan empat mobil.

Ghani meninggalkan Kabul pada Minggu dan menyerahkan kekuasaannya ke Taliban yang sudah mengepungnya.

Kedutaan Besar Rusia di Kabul mengeklaim, Ghani angkat kaki dengan pengawalan empat mobil dan helikopter yang penuh uang.

Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden sekali lagi membela keputusannya menarik pasukan dari Afghanistan, yang berujung kepada berkuasanya Taliban.

Baca juga: Suasana Afghanistan Hari Ini: New Normal di Kabul Usai Dikuasai Taliban

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com