Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selandia Baru Identifikasi Kasus Covid-19 Pertama dalam 6 Bulan Terkait dengan Australia

Kompas.com - 18/08/2021, 17:27 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

WELLINGTON, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 komunitas pertama Selandia Baru dalam enam bulan dikonfirmasi sebagai varian Delta dan dihubungkan melalui pengurutan genom ke Australia.

Wabah terbaru dimulai dengan seorang pria berusia 58 tahun di Auckland, kota terbesar di Selandia Baru, pada Selasa (17/8/2021).

Baca juga: Ada 7 Kasus Domestik Covid-19 karena Varian Delta, Selandia Baru Lockdown

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan pengujian genom menunjukkan tautan ke New South Wales, negara bagian Australia timur yang telah berjuang selama berminggu-minggu menahan wabah Covid-19.

Selandia Baru mengumumkan dua kasus baru, sehingga total menjadi tujuh. Salah satu kasus melibatkan seorang perawat di Rumah Sakit Auckland, yang telah ditempatkan dalam isolasi mandiri, sementara semua staf dan pasien diuji.

Negara kepulauan itu telah menghindari pandemi terburuk dengan kontrol perbatasan yang ketat dan strategi eliminasi. Negara berpenduduk lima juta itu hanya mencatat 26 kematian akibat Covid-19.

Ardern mengatakan dia yakin strategi itu akan berhasil melawan strain Delta yang sangat menular.

 

"Ya, Delta menimbulkan ancaman yang lebih besar, tetapi strategi yang sama yang telah bekerja sebelumnya akan efektif lagi jika kita mengikuti aturan," katanya kepada wartawan ketika negara itu memulai penguncian cepat untuk membasmi virus Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Pelancong Berisiko Rendah Akan Diizinkan Masuk Selandia Baru Tanpa Karantina

Selandia Baru memberlakukan penguncian tiga hari secara nasional, setelah kasus pertama muncul.

Auckland dan Coromandel di dekatnya, akan berada di bawah pembatasan setidaknya selama seminggu karena otoritas kesehatan bekerja menemukan sumber infeksi. Lokasi itu merupakan tempat pria yang menjadi kasus Covid-19 terbaru bepergian, sebelum dia didiagnosis menderita Covid-19.

Pengujian air limbah di kota tidak mendeteksi tanda-tanda virus, sehingga memberikan alasan untuk optimis.

“Itu (air limbah) memberi tahu kami bahwa, jika kami memiliki sesuatu, itu tampaknya bukan wabah yang berlangsung lama karena kami belum memiliki apa pun dalam pengujian air limbah kami,” katanya.

Program vaksinasi Selandia Baru lebih lambat daripada banyak negara maju lainnya meskipun ada percepatan baru-baru ini.

Sekitar 32 persen orang telah memiliki setidaknya satu dosis vaksin, dan 18 persen telah divaksinasi penuh.

Baca juga: Selandia Baru Terima Pemulangan Wanita yang Terkait dengan ISIS

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com