Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Penasihat Obama: Biden Harus Pecat Penasihat Keamanan Nasional AS

Kompas.com - 18/08/2021, 12:46 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang mantan penasihat Gedung Putih di masa pemerintahan mantan presiden AS Barack Obama, menulis opini pada Senin (16/8/2021).

Dilansir The Hill, dia menulis bahwa Presiden AS Joe Biden harus memecat penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, sehubungan dengan pengambilalihan Taliban di Afghanistan.

Artikel yang diterbitkan di USA Today ini ditulis mantan direktur keterlibatan global Obama, Brett Bruen.

Baca juga: Taliban Merajalela, Biden Salahkan Trump dan Presiden Afghanistan

Dia berpendapat bahwa Sullivan, yang bekerja dengannya dalam pemerintahan Demokrat, telah gagal dalam semua aspek posisinya.

"Penasihat keamanan nasional memiliki dua pekerjaan. Seperti namanya, mereka adalah penasihat terakhir dan idealnya paling dekat dengan presiden di Ruang Situasi," tulis Bruen.

"Tugas kedua mereka adalah menerjemahkan keputusan dan arahan panglima tertinggi ke dalam kebijakan praktis."

"Kadang-kadang hal itu butuh membicarakan kebenaran kepada kekuasaan. Pada semua skor ini, penghuni kantor saat ini tampaknya telah gagal," tambahnya.

Baca juga: Wall Street Journal Kecam Biden karena Salahkan Trump atas Krisis Afghanistan

Bruen mengatakan bahwa Sullivan berpengalaman dalam teori dan argumen kebijakan luar negeri, tetapi dia tidak memiliki pengalaman luar negeri yang mengakibatkan "terputusnya hubungan antara ide dan eksekusi."

"Ya, Biden ingin keluar dari Afghanistan. Sullivan harus mencari cara untuk mencapai tujuan presiden sambil memastikan kami menghindari potensi jebakan dan masalah. Jelas bukan itu yang terjadi," tulis Bruen.

Bruen berpendapat bahwa Sullivan seharusnya memediasi keinginan Biden yang jelas, bukan hanya "ikut saja."

Dia mengklaim bahwa pemerintahan Biden sejauh ini "lebih kuat pada slogan daripada substansi dalam hal kebijakan luar negeri."

Baca juga: Partai Republik Terus Kritik Biden Terkait Situasi di Afghanistan

Mantan penasihat Obama inj juga mengeluhkan apa yang dia gambarkan sebagai banyak "tipe politik".

Mereka mengisi posisi yang sangat berpengaruh daripada diplomat karier.

"Penunjukan di seluruh struktur keamanan nasional adalah cerminan dari arogansi yang menyertai kedatangan tim ini," ujarnya.

"Mereka sebagian besar mengabaikan kekhawatiran dan peringatan para pakar institusional tentang beberapa masalah internasional utama," tulis Bruen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com