LONDON, KOMPAS.com - Seniman yang membuat sejumlah karya seni jalanan yang secara misterius bermunculan di sepanjang pantai timur Inggris akhirnya buka suara.
Orang-orang berbondong-bondong melihat beberapa lukisan yang mulai muncul seminggu yang lalu di Great Yarmouth, Gorleston dan Cromer, Norfolk; dan Lowestoft dan Oulton Broad di Suffolk.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020: Cerita di Balik Karya Seni Raksasa di Sawah Jepang
Banyak yang percaya bahwa itu adalah karya Banksy. Namun seniman terkenal yang tertutup itu tetap diam.
Pada Jumat (13/8/2021) melansir Guardian, Banksy akhirnya mengaku bertanggung jawab atas lukisan-lukisan itu melalui halaman Instagram-nya.
Klip video Instagram, yang berdurasi lebih dari tiga menit berjudul "A Great British Spraycation", menunjukkan artis yang sukar dipahami itu melakukan perjalanan musim panas dengan van kemping usang, dengan kaleng cat semprot yang disimpan di dalam pendingin.
Video tersebut menunjukkan sang artis, yang identitasnya disembunyikan, mengerjakan mural dengan orang-orang yang lewat sesekali terlihat melontarkan kritik.
Dalam satu pekerjaan di dinding beton pertahanan laut di pantai Inggris, seekor tikus duduk di kursi geladak, menyeruput koktail. Di tempat lain, berpegang pada tema pantai, pencapit mekanik menjuntai di atas bangku umum- seolah-olah siapa pun yang duduk di sana akan diambil seperti hadiah dalam permainan arcade.
Yang lain menunjukkan burung camar raksasa melayang di atas baskom raksasa penuh "keripik". Yang keempat menunjukkan tiga anak di perahu yang reyot.
Yang satu melihat ke depan sementara yang lain sibuk mengeluarkan air dari ember. Di atas mereka, muncul tulisan: "Kita semua berada di kapal yang sama."
View this post on Instagram
Baca juga: Bintang Porno Gambarkan Kelahiran Venus, Pornhub Digugat Galeri Seni Italia
Sementara itu di atap halte bus, ada lukisan pasangan yang menari seolah mengikuti irama pemain akordeon yang digambarkan seperti duduk menjuntai di tepi plafon terminal. Lukisan itu digambarkan dalam hitam putih, yang seakan membangkitkan kesan pudar dari banyak resor tepi laut yang dulu makmur di negara itu.
Spekulasi bahwa Banksy berada di balik karya-karya tersebut muncul setelah sejumlah lukisan yang memiliki ciri khasnya terlihat di Lowestoft di Suffolk, dan Gorleston dan Great Yarmouth di Norfolk.
Dalam beberapa tahun terakhir, seniman Bristol, yang telah mempertahankan misteri identitasnya, telah menarik perhatian dunia seni kontemporer dengan komentar dan penyebab sosialnya terkait migran, penentangan terhadap Brexit, kecaman terhadap gerakan radikal.
Namun karyanya di sisi lain– serta membangkitkan kegembiraan dari segi komersial pasar seni.
Pada Maret, Banksy mengumpulkan 16,7 juta poundsterling (Rp 333 miliar). Jumlah itu merupakan rekor lelang dunia oleh seniman untuk proyek kesehatan. Lukisan yang dilelang menggambarkan seorang anak bermain dengan perawat mainan, sementara mainan Batman atau Spider-Man hanya mengintip dari keranjang.
Lukisan berjudul Game Changer itu disumbangkan ke rumah sakit Southampton selama gelombang pertama pandemi Covid-19.
Baca juga: Galeri Seni China Dihujat karena Pajang Video Ranking Kecantikan Wanita
Pada Maret, sejumlah kelompok menyatakan "kekecewaan besar" setelah mural oleh Banksy di sisi bekas penjara dirusak dengan cat merah dan frasa "Tim Robbo". Itu diyakini mungkin merujuk pada seniman grafiti Raja Robbo, yang merupakan pesaing lama Banksy sebelum kematiannya pada 2014.
Karya seni berjudul Create Escape, muncul di dinding bata merah penjara Reading pada 1 Maret. Gambarnya menunjukkan seorang narapidana yang melarikan diri dari penguncian menggunakan gulungan kertas yang diikat dari mesin tik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.