Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Pemilu AS 2020 Curang Tingkatkan Seruan Kekerasan, Ada Rencana "Pulihkan" Trump?

Kompas.com - 11/08/2021, 11:14 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS pada Jumat (6/7/2021), mengirim pemberitahuan kepada otoritas lokal dan negara bagian terkait aktivitas online serius yang terjadi baru-baru ini.

Aktivitas online ini menyerukan kekerasan terkait beberapa konspirasi pemilu AS 2020.

"DHS sudah memberikan kesadaran dalam laporan tentang peningkatan," ujar mereka.

"Tingkat aktivitas online yang menyerukan kekerasan sebagai tanggapan atas klaim penipuan yang tidak berdasar ini terkait dengan pemilihan 2020 dan dugaan pemulihan mantan presiden Trump," kata pemberitahuan itu, menurut CNN.

Baca juga: Save America PAC Trump Belum Pakai Dana untuk Biayai Audit Pemilu AS

“Seiring meningkatnya visibilitas publik terhadap narasi tersebut, kami khawatir tentang lebih banyak seruan untuk melakukan kekerasan," tambahnya.

"Pelaporan menunjukkan bahwa waktu kegiatan ini dapat terjadi selama Agustus 2021, meskipun kami kekurangan informasi tentang plot tertentu atau tindakan yang direncanakan."

Berita tentang pernyataan tersebut pertama kali dilaporkan ABC News.

Meskipun DHS mengatakan tidak memiliki laporan tentang ancaman spesifik, Trump dan yang lainnya telah mendorong klaim yang tidak berdasar.

Mereka terus menyatakan bahwa penipuan pemilih yang meluas terjadi selama pemilihan 2020.

Baca juga: Jenderal Tinggi AS Sempat Khawatir Trump Lakukan Kudeta Pasca-Kalah Pemilu AS

Teori konspirasi ini akhirnya memicu serangan 6 Januari lalu di mana para pendukung Trump menyerbu Capitol.

Massa mengganggu kongres agar tidak mengesahkan kemenangan Presiden Joe Biden dalam pemilihan 2020.

Dalam sebuah pernyataan kepada The Hill, juru bicara DHS mengatakan bahwa departemen tersebut sering membagikan informasi kepada otoritas lokal dan negara bagian.

Ini terutama terkait dengan "ancaman yang meningkat."

Baca juga: Polisi AS yang Tangani Kerusuhan Gedung Capitol Kembali Dilaporkan Bunuh Diri

"Departemen Keamanan Dalam Negeri secara teratur membagikan informasi mengenai ancaman yang meningkat dengan pejabat federal, negara bagian, lokal, suku, dan teritorial," ujar mereka.

"Ini untuk memastikan keselamatan dan keamanan semua komunitas di seluruh negeri," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com