KUNDUZ, KOMPAS.com - Kelompok Taliban melakukan gempuran secara impresif, dengan empat ibu kota provinsi di Afghanistan mereka rebut dalam kurun waktu tiga hari.
Sejak Jumat (6/8/2021), pemberontak sudah menguasai Sheberghan yang merupakan ibu kota Jawzjan, dan Zaranj yang berlokasi di Nimroz.
Kemudian pada Minggu (8/8/2021), hanya dalam hitungan jam, mereka sudah merebut Kunduz, ibu kota Provinzi Kunduz, dan Sar-e-Pul, ibu kota yang juga bernama Sar-e-Pul.
Baca juga: Pemerintah Afghanistan Terpukul Hebat, 4 Ibu Kota Provinsi Direbut Taliban
"Setelah melalui pertempuran sengit, atas rahmat Tuhan, mujahidin menawan ibu kota Kunduz," ujar Taliban dalam pernyataan resminya.
"Para mujahidin juga merebut kota Sar-e-Pul, menduduki gedung pemerintahan dan instalasi di dalamnya," lanjut pemberontak.
Aktivis perempuan Parwina Azimi mengungkapkan, pejabat dan pasukan pemerintah yang tersisa mundur ke barak yang berjarak sekitar tiga km dari Sar-e-Pul.
"Sebuah pesawat datang, namun mereka tidak bisa mendarat," kata Azimi kepada AFP melalui sambungan telepon.
Kunduz jelas menjadi pencapaian terbaik Taliban sejauh ini, yang melancarkan serangan besar sejak Mei di tengah proses penarikan pasukan AS dan sekutunya.
Kota tersebut sempat berada di tangan pemberontak pada 2015 dan 2016. Namun, mereka tidak berhasil menguasainya lama.
Baca juga: Kekacauan Total di Afghanistan, Taliban Gempur Ibu Kota Provinsi Kunduz
Kementerian Pertahanan Afghanistan merespons dengan mengatakan mereka mengerahkan operasi militer khusus untuk membebaskan sejumah infrastruktur penting.
"Pasukan khusus melakukan operasi pembersihan. Sejumlah area, seperti stasiun radio dan gedung TV, dibersihkan dari teroris," ujar kementerian.
Hanya saja, ketidakmampuan Kabul dalam mempertahankan daerah utara akan berdampak pada kelangsungan pemerintahan mereka.
Sebabnya, daerah utara dikenal sebagai markas mereka yang menentang Taliban, dan terus memberi perlawanan saat kelompok itu berkuasa medio 1996-2001.
Region itu bahkan menjadi tempat milisi penentang Taliban, dan tempat perekrutan penting bagi militer pemerintah.
Baca juga: Diduga Diam-diam Bantu Taliban, Ini Imbalan yang Diminta China
Setelah menguasai empat ibu kota provinsi, perhatian pemberontak kini beralih pada upaya menguasai Herat di barat, Lashkar Gah dan Kandahar di selatan.
Kecepatan pemberontak dalam menguasai ibu kota provinsi maupun ratusan distrik benar-benar membuat Kabul kelabakan.
Meski begitu, mereka sempat mendapat angin segar setelah pada Sabtu (7/8/2021), AS memberangkatkan kekuatan udara mereka.
Pesawat pengebom B-52 Stratofortress datang dan menghujani posisi pemberontak di Sheberghan menggunakan bom.
Baca juga: Taliban Targetkan Para Pilot, Strategi Lumpuhkan Kekuatan Udara Afghanistan
"Pasukan AS melakukan serangkaian serangan udara untuk membantu sekutu Afghanistan beberapa hari terakhir," jelas Mayor Nicole Ferrara, juru bicara Komando Pusat (CENTCOM).
Sheberghan merupakan benteng panglima terkenal sekaligus eks wakil presiden Afghanistan Abdul Rashid Dostum.
Dostum dikenal mempunyai milisi yang dianggap terbesar di utara, sekaligus reputasi menakutkan saat melawan Taliban di 1990-an.
Karena itu, jika sampai ada kabar milisinya mundur bakal membuat ambisi pemerintah memberi perlawanan hebat kepada pemberontak.
Baca juga: Dalam 24 Jam Sheberghan Ibu Kota Provinsi Kedua Afghanistan Jatuh di Tangan Taliban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.