Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Targetkan Para Pilot, Strategi Lumpuhkan Kekuatan Udara Afghanistan

Kompas.com - 08/08/2021, 10:20 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KABUL, KOMPAS.com – Seorang pilot Angkatan Udara Afghanistan tewas akibat ledakan bom yang ditanam di kendaraannya pada Sabtu (7/8/2021).

Taliban mengeklaim bertanggung jawab atas terbunuhnya pilot bernama Hamidullah Azimi tersebut sebagaimana dilansir Reuters.

Sejumlah pejabat Afghanistan mengatakan, Azimi sedang bepergian ketika sebuah bom yang ditanam di kendaraannya meledak. Sebanyak lima warga sipil juga terluka akibat ledakan tersebut.

Baca juga: Dalam 24 Jam Sheberghan Ibu Kota Provinsi Kedua Afghanistan Jatuh di Tangan Taliban

Azimi dilatih menerbangkan helikopter UH60 Black Hawk buatan AS dan telah bekerja untuk Angkatan Udara Afghanistan selama hampir empat tahun.

Komandan Angkatan Udara Afghanistan Abdul Fatah Eshaqzai mengatakan kepada Reuters bahwa Azimi pindah ke Kabul bersama keluarganya setahun lalu karena ancaman keamanan.

Juru bicara Taliban Zabihullah Muhajid mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Taliban adalah pihak di balik serangan tersebut.

Taliban memang melancarkan kampanye untuk menghabisi para pilot Afghanistan ketika di luar pangkalan.

Baca juga: Cegah Taliban Merajalela, AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-52 ke Afghanistan

Kelompok pemberontak tersebut juga mengonfirmasi kampanyenya dalam menargetkan dan “melenyapkan” pilot Afghanistan yang dilatih AS.

Sebelum Azimi terbunuh, sebanyak tujuh pilot militer Afghanistan dilaporkan telah gugur.

Para pejabat AS dan Afghanistan percaya bahwa penargetan pilot oleh Taliban adalah upaya yang disengaja untuk menghancurkan korps pilot militer yang dilatih Washington dan NATO di Afghanistan.

Sejak mayoritas pasukan asing yang pimpinan AS hengkang dari Afghanistan, Taliban dengan serangan kilatnya langsung melancarkan gempuran dan menduduki sebagian besar wilayah.

Baca juga: Konflik Afghanistan Makin Gawat, Inggris Minta Warganya Pergi

Taliban tidak memiliki dukungan kekuatan udara. Oleh karenanya, mereka ingin menyamakan kekuatannya dengan militer Afghanistan melalui penargetan para pilot negara tersebut.

Pada Jumat (6/8/2021), Taliban untuk pertama kalinya berhasil berhasil merebut ibu kota provinsi. Zaranj, ibu kota provinsi Nimroz, berhasil diduduki kelompok pemberontak tersebut.

Saat para pemberontak ingin merebut kota-kota lain, Angkatan Udara Afghanistan memainkan peran penting dalam menahan ambisi Taliban.

Baca juga: Taliban Klaim Serbu Penjara di Afghanistan dan Bebaskan Ratusan Tahanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com