Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Afghanistan Masuki Fase yang Lebih Mematikan

Kompas.com - 07/08/2021, 14:19 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KABUL, KOMPAS.com – Utusan khusus PBB untuk Afghanistan Deborah Lyons menuturkan, perang di negara tersebut memasuki fase yang lebih mematikan dan merusak.

Pernyataan tersebut disampaikan Lyons kepada Dewan Keamanan PBB pada Jumat (7/8/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Dia mengatakan, lebih dari 1.000 warga sipil tewas dalam sebulan terakhir akibat serangan dari Taliban.

Baca juga: Taliban Tembak Mati Puluhan Tentara Afghanistan dan Membuang Mereka ke Kuburan Massal

Sejak mayoritas pasukan asing yang dipimpin Amerika Serikat (AS) ditarik dari Afghanistan, Taliban langsung melancarkan serangan kilatnya.

Setelah melancarkan serangannya, kelompok pemberontak tersebut mengeklaim berhasil menduduki sebagain besar dari wilayah Afghanistan.

Terbaru, Taliban berhasil salah satu ibu kota provinsi dan membunuh pejabat tinggi pemerintah pada Jumat.

"Sekarang ini adalah jenis perang yang berbeda, mengingatkan pada Suriah baru-baru ini atau Sarajevo di masa lalu yang tidak terlalu jauh," kata Lyons.

Baca juga: Taliban Rebut Kota di Barat Daya Afghanistan

Dia menambahkan, dengan menyerang kota-kota besar, Taliban menyadari bahwa apa yang dilakukannya menimbulokan kerugian besar dan memakan banyak korban dari warga sipil.

“Meskipun demikian, ancaman daerah perkotaan besar tampaknya merupakan keputusan strategis oleh Taliban,” tutur Lyons.

Dia membeberkan perkiraan PBB bahwa jumlah migran dari Afghanistan, baik legal maupun ilegal, bisa meningkat dua kali lipat tahun ini.

Sebenarnya, pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan negosiator Taliban sudah dimulai tahun lalu di ibu kota Qatar, Doha.

Baca juga: Taliban Bunuh Juru Bicara Presiden Afghanistan sebagai Serangan Balasan

Namun hingga kini, pembicaraan antara kedua belah pihak belum membuat kemajuan yang substantif.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa situasi yang memburuk di Afghanistan semakin mengkhawatirkan.

Dia juga berujar bahwa dengan ditariknya seluruh pasukan asing dari negara tersebut, masa depan Afghanistan tampaknya semakin suram.

"Prediksi Afghanistan bakal tergelincir ke dalam perang saudara yang berlarut-larut adalah kenyataan yang nyata," kata Nebenzia.

Baca juga: Kisah Salima Mazari, Gubernur Wanita Afghanistan Pimpin Perang Lawan Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com