Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Taliban Merajalela, AS Kerahkan Pesawat Pengebom B-52 ke Afghanistan

Kompas.com - 08/08/2021, 08:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - AS dikabarkan mengerahkan pesawat pengebom B-52 ke Afghanistan, untuk membendung pergerakan kelompok Taliban.

Kabar itu muncul setelah kelompok pemberontak merebut ibu kota provinsi kedua hanya dalam rentang waktu dua hari.

Juru bicara militer pemerintah Fawad Aman dalam kicauannya mengatakan, posisi pemberontak di Shebergan, Provinsi Jawzjan, ditarget oleh pesawat pengebom.

Baca juga: Video Taliban Berparade Pakai Humvee AS Setelah Taklukkan Ibu Kota Provinsi

"Teroris menderita korban yang begitu banyak sebagai hasil dari serangan Angkatan Udara AS," ujar Aman dilansir RT Sabtu (7/8/2021).

Serangan dari pesawat B-52 Stratofortress itu dilaporkan membunuh 200 anggota Taliban, dan menghancurkan 100 kendaraan.

Selain itu sejumlah besar amunisi juga meledak. Hanya saja, militer Afghanistan tak menyediakan bukti pendukung klaim mereka.

Media AS melaporkan, keberadaan B-52 Stratofortress juga ditunjang oleh pesawat penggempur darat, AC-130 Spectre.

AC-130 adalah pesawat varian Hercules yang dilengkapi, minigun, meriam putar berkaliber besar, maupun meriam howitzer.

Pengeboman itu terjadi setelah Taliban merebut Shebergan, ibu kota Jawzjan. Sebelumnya mereka menguasai Zaranj, ibu kota Provinsi Nimroz.

Di Shebergan, kelompok yang pernah berkuasa pada 1996 sampai 2001 tersebut menyerbu penjara dan membebaskan tahanan.

Pemberontak semakin meningkatkan serangan, dengan Kunduz, kota terbesar kelima di Afghanistan, terancam jatuh ke tangan mereka.

Sumber pro-pemberontak mengungkapkan mereka berhasil menguasai sebagian besar kota. Bahkan beredar video menunjukkan milisi sudah berada di dalam.

Milisi pemberontak juga melontarkan ancaman terhadap Kandahar, Kerat, dan kota penting lain seperti Lashkar Gah.

Baca juga: AS Kirim Pesawat Pengebom dan Pesawat Tempur untuk Hentikan Serangan Agresif Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com