KIEV, KOMPAS.com - Sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, wilayah dari Eropa Tengah hingga Asia Tengah disebut sebagai "ruang pasca-Soviet". Namanya selalu bermasalah.
Tak lama setelah 1991, sejarah bersama masih menyatukan negara-negara yang memberontak melawan reruntuhan Uni Soviet.
Namun, pada dekade berikutnya, mereka bergerak pada lintasan yang sangat berbeda, dan pengalaman bersama kehilangan arti pentingnya.
Baca juga: Rusia Seret Ukraina ke Pengadilan atas Jatuhnya MH17 dan Kematian Warga Sipil
Jutaan pemuda Ukraina tidak pernah tinggal di Uni Soviet. Banyak dari mereka sudah membesarkan anak-anaknya.
Gagasan tentang "masa lalu Soviet bersama", yang sudah kehilangan popularitas di kalangan generasi yang lebih tua, hampir tidak memiliki nilai bagi mereka.
Orang-orang muda ini selamat dari dua revolusi - Revolusi Oranye pada 2004 dan Revolusi Martabat 2014 - lalu sekarang hidup dalam perang dengan Rusia.
Sejak 1991, keunikan Ukraina merdeka telah dibentuk oleh kepribadian yang dikenal semua orang di Ukraina, dan berkat itu semua orang tahu tentang Ukraina.
Tentang lukisan, musik, teater, balet, sastra, bioskop, sains, dan olahraga kami. Lobanovskyy, Shevchenko, Stupka, Yaremchuk, Amosov, Paton, Kadenyuk, Bykov, Kvitka Tsisyk dan banyak lainnya.
Di bawah kepemimpinan Presiden Volodymyr Zelenskyy, Ukraina berkomitmen penuh untuk mempercepat transformasi internal.
Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan laju integrasi Eropa dan reformasi Euro-Atlantik.
Agenda reformasi Ukraina 2030 didasarkan pada Strategi Ekonomi Nasional 2030 dan prinsip-prinsip utama yang sejalan dengan nilai-nilai Uni Eropa dan NATO.
Pemerintah telah mengambil beberapa langkah signifikan, termasuk peluncuran bersejarah pasar tanah, yang meningkatkan transparansi dan meningkatkan ekonomi
Keputusan penting lainnya termasuk adopsi dari undang-undang yang telah lama ditunggu-tunggu yang akan membantu membersihkan peradilan dan memainkan peran penting dalam memilih hakim untuk ahli internasional.
Baca juga: Putin Berencana Caplok Donbass, Kobarkan Perang Lawan Ukraina?
"Ukraina sangat penting untuk memastikan kemandirian energi Eropa. Kami berencana untuk terus memainkan peran ini, terlepas dari upaya Rusia untuk melewati sistem transportasi gas Ukraina dengan proyek-proyek seperti Nord Stream 2," tulis Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (5/8/2021).
Ukraina juga disebut memiliki keunggulan, termasuk infrastruktur transportasi gas yang unik, fasilitas penyimpanan gas bawah tanah terbesar ketiga di dunia, dan hampir 23.000 kilometer pipa gas.