Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tentara Separatis Tewas di Perbatasan Rusia-Ukraina

Kompas.com - 22/06/2021, 20:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Pasukan separatis yang didukung Rusia menuduh tentara Ukraina membunuh empat dan melukai lima anggota mereka, dalam baku tembak terbaru di perbatasan dalam konflik itu.

Jatuhnya korban baru ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengadakan KTT pertama mereka di Jenewa pekan lalu.

Konflik selama bertahun-tahun di Ukraina timur termasuk eskalasi sejak awal 2021 masuk dalam agenda mereka, tetapi tidak ada kesepakatan yang dijalin.

Baca juga: Ketegangan di Ukraina Meningkat, AS Kirim Kapal Perusak ke Laut Hitam

Para pejabat di Republik Rakyat Donetsk yang memisahkan diri berkata pada Senin malam (21/6/2021), tiga tentara mereka tewas dan satu terluka dalam tembakan mortir di desa Lozove, dekat Donetsk ibu kota de facto separatis.

Kantor berita DAN yang merupakan corong suara separatis mengatakan, satu prajurit lagi tewas dan empat lainnya terluka beberapa jam kemudian, setelah mobil ambulans dihantam granat dari peluncur saat mengevakuasi korban luka.

Pejabat tinggi Donetsk, Denys Pushilin, berujar bahwa separatis akan membalas insiden itu, sebagaimana diwartakan AFP.

Ukraina berperang melawan separatis yang didukung Rusia di Donetsk dan Luhansk sejak 2014, menyusul pencaplokan semenanjung Krimea oleh Moskow.

Perang tersebut merenggut lebih dari 13.000 nyawa.

Baca juga: Model Ukraina yang Berpose Telanjang di Dubai Dideportasi, Dilarang Kembali selama 5 Tahun

Setelah sempat mereda tahun lalu, ketegangan meningkat lagi awal 2021.

Kemudian pada April Rusia mengumpulkan 100.000 tentaranya di dekat perbatasan Ukraina dan Krimea, memicu peringatan dari NATO.

Meskipun Rusia kemudian mengumumkan pengunduran pasukan, baik Washington maupun Kiev mengatakan penarikan itu terbatas.

Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh Rusia mengirim pasukan dan senjata untuk mendukung separatis, yang dibantah Moskwa.

Baca juga: Sejarah Konflik Rusia-Ukraina, dari Crimea hingga Jersey Euro 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com