Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Tertular Covid-19, Keluarga Ini Mengurung Diri di Rumah Lebih dari Setahun

Kompas.com - 23/07/2021, 15:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

NEW DELHI, KOMPAS.com - Sebuah keluarga di India harus diselamatkan setelah mengurung diri di rumah lebih dari setahun, karena mereka takut terpapar Covid-19.

Polisi mendatangi lokasi keluarga itu berdiam di Desa Kadali, Negara Bagian Andhra Pradesh, pada Rabu (21/7/2021).

Saat ditemukan, polisi menerangkan kondisi mereka sangat mengenaskan dan hampir meninggal karena mengurung diri selama 15 bulan.

Baca juga: Setelah India, Kasus Jamur Hitam Menyebar ke 5 Negara, Ini Daftarnya

Kepala desa Choppala Gurunath mengungkapkan, keluarga itu memutuskan tinggal di rumah setelah salah satu tetangga mereka meninggal terpapar Covid-19.

Kepada kantor berita India ANI, Gurunath menuturkan Keluarga Chuttugalla Benny, berisi istri dan dua anaknya sudah lama tinggal di sana.

"Mereka begitu takut terhadap virus corona. Jadi mereka mengunci diri selama lebih dari setahun, tepatnya 15 bulan," ucap Gurunath.

Setiap petugas dari Asosiasi Kesehatan dan Sosial Tingkat Lanjut (ASHA) mendatangi rumah Benny, mereka tak menemukan jawabannya.

Hingga baru-baru ini, kerabat Benny memberi tahu Gurunath bahwa kondisi mereka sangat buruk karena tidak keluar rumah.

Dilansir Sky News Kamis (22/7/2021), mereka yang mngurung diri diidentifikasi sebagai Ruthamma (50), Kanthamani (32), dan Rani (30).

Baca juga: India Catatkan Lebih dari 4.300 Korban Meninggal karena Jamur Hitam

Gurunath mengatakan, kondisi mereka diketahui setelah seorang petugas hendak meminta cap jempoi, karena keluarga itu masuk bantuan pemerintah.

Petugas itu ditolak dengan alasan, jika mereka sampai keluar rumah mereka akan mati karena terpapar virus corona.

Dia melanjutkan saat mendengar informasi dari kerabat Benny, Gurunath segera menghubungi polisi yang bergegas menyelamatkan mereka.

"Sub Inspektur Rajole Krishnamachari dan timnya datang, dan melihat kondisi mereka begitu mengenaskan," papar Gurunath.

Dia menjabarkan rambut ketiga perempuan tersebut tumbuh tanpa dipotong, dan tidak mandi selama berhari-hari.

Baca juga: India Bantah Kematian akibat Covid-19 Capai 3-4 Juta Orang

Mereka segera dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat. Gurunath berujar Ruthamma dan anak-anaknya bisa tewas jika mereka terlambat 2-3 hari.

Selama mengurung diri itu, Ruthamma dan dua putrinya disebut tinggal di tenda kecil. Bahkan mereka buang air besar di kemah tersebut.

Akibat terjangan gelombang kedua Covid-19 pada April hingga Mei, India melaporkan 31,26 juta kasus dan 418.987 korban meninggal.

Meski begitu, pakar menyatakan angka sebenarnya, baik infeksi maupun korban meninggal, jauh lebih tinggi dari data pemerintah.

Baca juga: India Akan Pasang 40 Kipas Raksasa untuk Jernihkan Udara New Delhi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com