Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Berencana Terapkan Darurat Covid-19 selama Olimpiade Tokyo

Kompas.com - 07/07/2021, 20:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang berencana menerapkan darurat Covid-19 selama perhelatan Olimpiade Tokyo, demi mencegah masuknya penonton.

Kebijakan di bawah penerapan lockdown itu disebut akan diberlakukan sampai dengan 22 Agustus, demikian laporan media setempat.

Strategi pemerintah "Negeri Sakura" itu diambil di tengah kenaikan kasus virus corona dalam tiga pekan sebelum pembukaan.

Baca juga: Olimpiade Tokyo Terancam Berlangsung Tertutup bagi Penonton Saat Kasus Covid-19 Melonjak

"Pemerintah memutuskan mengambil langkah darurat keempat untuk Tokyo dan mengomunikasikannya ke partai penguasa," ujar NHK.

Para menteri akan mengonsultasikan usul mereka kepada pakar Kamis (8/7/2021) dan mengumumkannya dalam pertemuan gugus tugas Covid-19.

Kyodo News yang mengutip sumber pemerintah mewartakan, kemungkinan Olimpiade Tokyo bakal digelar tanpa penonton.

Rencananya, pesta olahraga empat tahunan tersebut akan dihelat dengan penerapan anti-corona ketat. Fans luar negeri pund dilarang untuk masuk.

Awalnya, panitia menetapkan setidaknya 10.000 orang boleh masuk, atau sekitar setengah dari kapasitas penuh stadion.

Hanya saja melihat situasi virus corona yang makin memprihatinkan, opsi tanpa penonton dipertimbangkan, dilansir AFP Rabu (7/7/2021).

Baca juga: Setyana Mapasa, Pebulu Tangkis Asal Indonesia Wakili Australia di Olimpiade Tokyo, Bagaimana Perjalanannya?


Di Jepang, angka infeksi corona memang tidak separah negara lain di dunia, dengan korban meninggal total mencapai 14.800 orang.

Tetapi, pakar menyatakan gelombang penularan bisa menghantam layanan kesehatan jika pencegahan selama Olimpiade tak diambil.

Saat ini, sekitar 15 persen dari populasi dewasa "Negeri Sakura" sudah mendapatkan dua dosis vaksin.

Baca juga: Ditemukan Kasus Covid-19 Pertama di Kalangan Atlet Olimpiade Tokyo

Sejak wabah terjadi, ibu kota Jepang tersebut sudah memberlakukan setidaknya tiga kali masa darurat.

Penerapan masa darurat ketiga memang berhasil menghentikan penularan. Namun, infeksi kembali meninggi sejak aturannya dicabut pada Juni lalu.

Lebih lanjut, para atlet disebut sudah berdatangan, dalam event yang akan diikuti 11.000 orang dari 200 negara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com