BEIJING, KOMPAS.com - China pada Selasa (8/6/2021) menuduh Amerika Serikat (AS) melakukan politisasi olahraga, setelah Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyerukan boikot Olimpiade Beijing tahun depan.
Blinken dalam sidang kongres di Washington mengatakan, AS "berkonsultasi dengan sangat erat dengan para sekutu dan mitra, untuk melihat keprihatinan bersama yang kita miliki."
Kantor berita AFP mewartakan, pernyataannya merujuk pada Olimpiade Beijing pada Februari 2022.
Baca juga: AS Pertimbangkan Boikot Olimpiade Beijing
Olimpiade Beijing sendiri menjadi bahan konflik terbaru antara Barat dengan China, yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Blinken juga berkata, persatuan dengan negara-negara sekutu akan jauh lebih efektif daripada melakukan sesuatu sendiri.
Komentar Blinken lalu ditanggapi dengan amarah Beijing, yang menyangkal adanya pelanggaran HAM baik di Hong Kong atau Muslim Uighur di Xinjiang.
"Politisasi olahraga bertentangan dengan semangat Olimpiadem dan merugikan kepentingan para atlet... serta tujuan Olimpiade internasional,"ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian kepada wartawan.
"Pihak-pihak terkait harus segera menghentikan pemanfaatan Olimpiade untuk terlibat dalam manipulasi politik."
Baca juga: Mantan Menlu AS Muncul Lagi, Kali Ini Serukan Boikot Olimpiade Beijing